Imbas Adanya Mudik, Pengusaha Bus Senang Bisnis Kembali Hidup

Rabu, 11 Mei 2022 | 19:43 WIB
Imbas Adanya Mudik, Pengusaha Bus Senang Bisnis Kembali Hidup
Ilustrasi bus yang beroperasi saat musim angkutan lebaran 2022.(Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (Ipomi) merasa senang dengan pelaksanaan mudik dan arus balik tahun ini. Sebab, bisnis transportasi bus yang sebelumnya mandek karena pandemi kini mulai hidup.

Ketua Umum Ipomi, Kurnia Lesani Adnan menjelaskan, dari sisi jumlah penumpang mudik pada tahun ini meningkat drastis dibandingkan dua tahun kebelakang. 

Bahkan, klaim dia, jumlah penumpang lebih tinggi dibanding pelaksanaan mudik tahun 2019.

"Alhamdulillah secara keseluruhan meningkat, kalau kita compare 2020-2021 pasti meningkat drastis, kalau dibandingkan 2019 juga alami peningkatan 20-30 persen," ujarnya saat dihubungi, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga: Jelang Lebaran, Arus Mudik di Terminal Bus Mandala Rangkasbitung Mulai Ramai

Pria yang akrab disapa Sani ini melanjutkan, dari sisi pendapatan pengusahan bus juga rata-rata mengalami kenaikan. Namun, kenaikan pendapatan itu kecil, karena biaya operasional saat mudik dan arus balik juga ikut meningkat.

Ia menjelaskan, saat pelaksanaan mudik bus penuh dengan penumpang hanya dari Jakarta ke daerah tujuan saja bus. Sebaliknya, bus akan kosong kembali menuju Jakarta. 

"Seharusnya dilihat masyarakat tarif sebelum naiknya berapa, jadi secara margin nggak ada margin berlebihan, bisnis yang mulai hidup, karena sebelumnya kita hadapi sebelum lebaran low season," ucap dia.

Selepas momen Mudik ini, Sani menambahkan, para pengusaha juga mulai kembali menata bisnisnya. Mulai dari memperbaiki bus hingga mengganti bus yang tidak layak pakai.

Hal ini dilakukan, untuk mempersiapkan pelayanan pada musim libur natal dan tahun baru ke depan.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Antisipasi Lonjakan Pemudik dengan Persiapkan Tujuh Terminal Bus AKAP

"Kami menata ulang barisan, yang jelas kita bisa melakukan investasi baik dari sisi perawatan, yang ada kita perbaiki, ada yang menambah armada dan mengganti, tapi lebih banyak mengganti, jadi satu perusahaan mobilnya tetap tapi bus yang tak reseprentatif itu diperbarui," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI