Suara.com - PP Presisi mencatat laba bersih pada kuartal I 2020 sebesar Rp39,2 miliar. Raihan laba bersih itu naik 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp30,9 miliar.
Direktur Keuangan Manrisk & Legal PP Presisi M. Arif Iswahyudi mengatakan laba bersih ini didorong dari pendapatan perseroan yang juga meningkat 24,7% sebesar Rp829 miliar.
Kenaikan pendapatan ini disumbang dari sektor konstruksi yang termasuk didalamnya proyek-proyek infrastruktur dan jasa pertambangan sebesar Rp753,5 miliar atau 90,8% dari total pendapatan.
"Peningkatan tersebut berasal dari proyek jasa pertambangan yaitu Proyek Weda Bay Nickel, Proyek Morowali, Proyek MHU dan Jalan Hauling HPJ, serta proyek infrastruktur seperti Proyek Tol Indrapura Kisaran, Proyek Kolaka, Proyek PLTU Sulut Site Development, Proyek Dermaga Belinyu, Proyek Bandara Sentani dan Sepinggan Balikpapan, Proyek Tol Cinere Kukusan, dan Proyek Revitalisasi Bandara Halim," ujar Arif dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (10/5/2022).
Baca Juga: Investor Merapat, PP Presisi (PPRE) Siap Bagi-bagi Dividen Rp7,6 Miliar
Dia menambahkan dari segmen usaha jasa pertambangan jug berkontribusi sebesar Rp137 miliar atau lebih besar dari tahun lalu sebesar Rp32 miliar.
Perseroan juga membukukan laba joint venture atas proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang berasal dari entitas anak kami, LMA sebagai kontraktor utama sekaligus menjadi lead of consortium sebesar Rp11,2 miliar pada kuartal pertama ini.
"Posisi keuangan kami juga mengalami penguatan yang ditandai dengan peningkatan total aset sebesar 3,3% dari sebesar Rp7,02 triliun (31 Desember 2021) menjadi Rp7,26 triliun (31 Maret 2022)," kata Arif.
Sementara, total utang meningkat 1,3% dari sebesar Rp2,15 triliun (31 Desember 2021) menjadi Rp2,18 triliun (31 Maret 2022) seiring dengan pembiayaan capex pembelian alat berat yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan perolehan kontrak baru pada jasa pertambangan.
Sementara itu peningkatan total ekuitas sebesar 1,3% dari sebesar Rp2,97 triliun (31 Desember 2021) menjadi Rp3,01 triliun (31 Maret 2022) seiring dengan peningkatan laba bersih Perseroan.
Baca Juga: PP Presisi Tebar Dividen Sebesar Rp 7,7 Miliar
"Dari sisi kinerja, peningkatan kinerja maupun perolehan kontrak baru pada segmen usaha jasa pertambangan, kami harapkan dapat terus meningkat pada triwulan berikutnya dan menjadi sumber recurring income yang dapat meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan," kata Arif.