Suara.com - Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada awal tahun ini lebih tinggi dibanding China yang 'hanya' berhasil tumbuh 4,8 persen, Singapura 3,4 persen, Korea Selatan 3,07 persen, Amerika Serikat 4,29 persen, hingga Jerman sebesar 4 persen.
"Kita hanya di bawah Vietnam yang sebesar 5,03 persen," kata Airlangga, dalam konferensi pers virtual yang dikutip pada Selasa (10/5/2022).
Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi RI memang lebih rendah dibandingkan Vietnam yang berkembang positif pasca penurunan kasus COVID-19 belakangan ini.
Sebagaimana diketahui ekonomi nasional tumbuh 5,01 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal pertama pada awal 2022.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi di Jateng Melambat, Triwulan I 2022 Berada di Angka 5,16 persen
Namun demikian ekonomi nasional masih berada di dalam target yang diproyeksikan pemerintah, yaitu 4,5 persen hingga 5,2 persen dengan titik tengah 5,0 persen.
Catatan ini melanjutkan tren positif yang sudah terjadi sejak akhir tahun 2021 dengan pertumbuhan produk domestk bruto (PDB) sebesar 5,02 persen.
Ekonomi yang diprediksi menguat pasca tren penurunan kasus COVID-19 justru kembali tertekan dengan ketegangan politik antara rusia dan Ukraina.
Namun demikian, Menko Airlangga optimis tren perkembangan ekonomi nasional berada di jalur yang tepat berkat ekonomi domestik yang semakin menguat.
Hal ini dibuktikan dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang memperlihatkan industri pengolahan sebagai roda utama ekonomi mampu tumbuh 5,71 persen secara yoy.