Suara.com - Setidaknya ada 36 perusahaan yang antri proses Initial Public Offering (IPO), dengan 16 diantaranya merupakan perusahaan besar dengan valuasi diatas Rp250 miliar. Hal ini disampaikan Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna.
Sementara, 14 perusahaan lain memiliki aset skala menengah atau antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar, dan sisanya adalah perusahaan aset skala kecil dengan valuasi di bawah Rp 50 miliar.
“Hingga saat ini terdapat 36 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. (Sepanjang 2022) tercatat 19 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 18,3 triliun,” kata Nyoman dikutip pada Selasa (10/5/2022).
Nyoman menuturkan, pasar modal dalam negeri memperlihatkan perkembangan yang positif usai sempat tertekan akibat pandemi COVID-19.
Baca Juga: Portofolio Saham BP Jamsostek, Ini Daftar Investasinya
“Kami optimis penggalangan dana di pasar modal Indonesia masih menjadi pilihan bagi perusahaan. Berdasarkan data pipeline saham saat ini, terlihat minat perusahaan untuk dapat melakukan penggalangan dana di pasar modal Indonesia relatif kondusif,” ujar dia.
Ia melanjutkan, pihaknya terus mengupayakan agar para investor semakin mudah mengakses pasar modal.
Bahkan, ia tak ragu akan menawarkan relaksasi untuk semua perusahaan tanpa terkecuali dengan penyesuaian peraturan dan penyusunan kajian terkait mekanisme pencatatan saham.
“Kami yakin, semua hal positif tersebut turut memberikan optimisme tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Baca Juga: Deretan Saham yang Dimiliki Artis, Mulai Raffi Ahmad Sampai Raisa