Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis bahwa pada tahun ini akan semakin banyak perusahaan yang bakal go public atau Initial Public Offering (IPO).
Kondisi ekonomi yang makin baik pascapandemi Covid-19, sekaligus kemudahan aturan proses penawaran saham perdana, menjadi faktor yang mendasari optimisme tersebut.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dengan mempertimbangkan pemulihan ekonomi Indonesia yang semakin membaik dan beberapa indikator pasar modal yang juga menunjukkan pertumbuhan positif.
"Kami optimis penggalangan dana di pasar modal Indonesia masih menjadi pilihan bagi perusahaan," kata Nyoman kepada media, Selasa (10/5/2022).
Baca Juga: Usai Lebaran 36 Perusahaan Antri Masuk Pasar Modal Indonesia
Selain itu, berbagai aturan yang lebih disederhanakan dalam proses IPO bagi semua tingkatan perusahaan untuk dapat melakukan penggalangan dana di pasar modal juga akan menambah mina perusahaan untuk melantai bursa.
"Berdasarkan data pipeline saham saat ini, terlihat minat perusahaan untuk dapat melakukan penggalangan dana di pasar modal Indonesia relatif kondusif," ungkapnya.
Kata dia, beberapa kemudahan dan relaksasi telah diberikan bagi semua tingkatan perusahaan yang diwujudkan dengan berbagai penyesuaian peraturan dan penyusunan kajian terkait mekanisme pencatatan saham.
"Kami yakin bahwa semua hal positif tersebut turut memberikan optimisme tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya," katanya.
Pada tahun lalu, BEI berhasil mencatatkan 54 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Jumlah perusahaan yang melantai di BEI ini meningkat dari 51 perusahaan pada 2020.
Baca Juga: Jelang Libur Lebaran, Rata-rata Nilai Transaksi Harian BEI Tembus Rp 23 Triliun
Dalam lima tahun terakhir, jumlah perusahaan yang melakukan IPO tercatat tertinggi pada 2018 dan 2019. Ada 55 perusahaan yang melakukan IPO baik pada 2018 maupun 2019.
Dana yang terhimpun dari IPO sepanjang 2021 tercatat sebesar Rp62,61 triliun. Nilai ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah BEI.