Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan April 2022 terjadi inflasi sebesar 0,95 persen, kenaikan laju inflasi ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2017 silam.
Kondisi ini pun membuat Indonesia mulai mengalami ancaman meroketnya laju inflasi yang saat ini menjadi masalah besar hampir sebagian negara dunia.
"Penyumbang inflasi utama minyak goreng, bensin, daging ayam ras, tarif angkutan udara," ujar Kepala BPS Margo Yuwono, Senin (9/5/2022).
Dari pantauan BPS di 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) seluruhnya mengalami inflasi. Dimana inflasi tertinggi terjadi di wilayah Tanjung Pandan yang mencapai 2,85 persen, sementara inflasi terendah terjadi di wilayah Gunungsitoli yang sebesar 0,22 persen.
Baca Juga: Bergerak Positif, Ekonomi Triwulan I 2022 Tumbuh 5,01 Persen
Sehingga laju inflasi tahun kalender 2022 sudah mencapai 2,15 persen, sedangkan laju inflasi dari tahun ke tahun mencapai 3,47 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,76 persen dan juga kelompok transportasi yang mencapaj 2,42 persen.
Dimana andil dari 2 kelompok tersebut masing-masing andilnya 0,46 persen dan transportasi dengan andil 0,26 persen.