Bergerak Positif, Ekonomi Triwulan I 2022 Tumbuh 5,01 Persen

Senin, 09 Mei 2022 | 13:29 WIB
Bergerak Positif, Ekonomi Triwulan I 2022 Tumbuh 5,01 Persen
Kepala BPS Margo Yuwono.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2022 mencapai 5,01 persen secara year on year (yoy).

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan perekonomian  Indonesia berdasarkan besaran  Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 mencapai Rp4.513,0 triliun.

"Ekonomi Indonesia triwulan I-2022 terhadap triwulan I-2021 tumbuh sebesar 5,01 persen," ucap Margo dalam konferensi persnya, Senin (9/5/2022).

Margo menjelaskan hampir seluruh negara mitra dagang Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif, hal ini juga berimbas pada kinerja ekonomi nasional.

Baca Juga: Aktivitas di Ramadhan Idul Fitri Dorong Pertumbuhan Ekonomi 0,14%

"Pada triwulan I-2022, semua negara mitra dagang kita mengalami pertumbuhan positif. Tiongkok dan Uni Eropa lebih tinggi dibanding triwulan IV-2021," sebutnya.

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha  Transportasi dan Pergudangan  mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,79 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,22 persen.

Padahal pada periode sebelumnya, ekonomi Indonesia triwulan I-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,96 persen (q-to-q).

Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan kegiatan Sosial sebesar 16,54  persen.

Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar  50,54 persen.

Baca Juga: Pengamat Ungkap Dampak Negatif THR: Nilai Uang Turun dan Harga Kebutuhan Naik

Terkait dengan mobilitas masyarakat, Margo mengatakan ada peningkatan yang cukup signifikan. Dimana aktivitas penduduk di berbagai lokasi sudah melebihi kondisi normal. Hanya tempat transit yang belum pulih, tetapi sudah jauh membaik.

"Mobilitas sudah sangat bagus, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ini berpengaruh positif terhadap kegiatan produksi, konsumsi, dan investasi." tutur Margo.

Sementara konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina cukup membuat laju perekonomian sedikit tertahan, alhasil sejumlah lembaga keuangan dunia melakukan revisi terhadap pertumbuhan ekonomi sejumlah negara.

"Koreksi pertumbuhan ekonomi dan perubahan inflasi perlu diantisipasi, terkait bagaimana mengelola ekonomi pada 2022," ucapnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI