Menhub Kembali Minta Masyarakat Tunda Perjalanan Balik: Semarang Jakarta Hampir 12 Jam

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 08 Mei 2022 | 16:14 WIB
Menhub Kembali Minta Masyarakat Tunda Perjalanan Balik: Semarang Jakarta Hampir 12 Jam
Foto udara kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi kembali meminta masyarakat yang belum melakukan arus balik untuk menunda perjalanan mereka karena hari ini lalu lintas arus balik diprediksi sangat padat.

Menhub mengatakan, hingga Minggu atau H+5 Lebaran terdapat sekitar 46 persen masyarakat yang belum kembali pada arus balik.

“Silahkan kembali setelah hari ini. Masyarakat bisa merayakan Lebaran ketupat dulu besok. Sehingga ini akan memberikan relaksasi juga bagi kepadatan jalan,” kata Budi Karya saat meninjau Gerbang Tol Cikampek Utama di Jawa Barat, Minggu (8/5/2022).

Ia menjelaskan, pada H+4 kemarin, tercatat pergerakan kendaraan mengalami puncak tertinggi. Bahkan, dari Bakauheni ke Merak, pergerakan kendaraan mencapai lebih dari 37 ribu dalam sehari. Sedangkan, untuk jalur tol Semarang ke Jakarta mencapai 170 ribu lebih kendaraan.

Baca Juga: Arus Balik H+4 Lebaran Cetak Rekor Tertinggi, Diprediksi Akan Meningkat Lagi Hari Ini

Ia mengatakan, jumlah itu menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah mudik. Menhub juga meminta seluruh unsur terkait untuk tetap waspada dan kompak menjaga pergerakan di arus balik tetap terkendali.

Dengan adanya rekayasa lalu lintas di jalur tol, kata Menhub, waktu tempuh perjalanan terbukti menjadi lebih singkat.

“Kalau tidak ada rekayasa, perjalanan Semarang ke Jakarta bisa 11 jam 30 menit. Dengan adanya rekayasa menjadi 6 jam 30 menit,” ujarnya dikutip dari Antara.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menyampaikan pihaknya akan terus meningkatkan pengelolaan dan pengendalian lalu lintas di rest area tol.

Upaya yang dilakukan diantaranya dengan menambah petugas, menghalau masyarakat yang memaksa masuk rest area yang sudah padat dengan menambah pembatas (rubbertone), dan mengoptimalkan pembawa BBM untuk melayani kendaraan yang membutuhkan bensin di jalur tol.

Baca Juga: Kebijakan WFH Tidak Beri Dampak Pada Tren Arus Balik di Jakarta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI