Suara.com - Ketika terhimpit kebutuhan atau masalah keuangan mendesak, tidak sedikit orang berusaha mengatasinya dengan cara mengajukan pinjaman. Untungnya, berkat kemajuan teknologi digital, kini mengajukan pinjaman tidak terbatas pada lembaga keuangan konvensional seperti bank dan koperasi saja. Melainkan, Anda juga bisa mendapatkan bantuan finansial secara online melalui fintech atau financial technology.
Dengan layanan pinjaman online, siapa saja bisa mengajukan kredit tunai dengan mudah dan praktis. Syarat pengajuan yang dibebankan juga cenderung simpel serta pasti bisa dipenuhi oleh hampir semua kalangan masyarakat.
Hanya saja, karena hal yang kurang dipahami, pengajuan pinjaman online berakhir dengan penolakan. Jika mengalami hal tersebut, Anda mungkin akan bertanya-tanya mengenai penyebabnya, bukan? Oleh karena itu, simak 5 alasan mengapa pengajuan pinjaman online selalu ditolak dan tips ampuh untuk menyiasatinya berikut ini.
Syarat Dokumen yang Diminta Kurang Lengkap
Baca Juga: Catat! Ini Lho Tips Transaksi Keuangan Mudah dan Aman Jelang Lebaran
Walaupun pinjaman online bisa diajukan dengan mudah dan praktis, tapi Anda tetap harus melengkapi setiap dokumen dan berkas persyaratan yang diminta. Selain itu, pastikan pula bahwa kelengkapan data dan informasi di dalamnya akurat.
Kenapa hal ini penting untuk diperhatikan? Alasannya karena melalui berkas dan dokumen persyaratan itulah pihak penyedia pinjaman online mampu menilai apakah Anda layak mendapatkan pinjaman. Khususnya melalui KTP dan juga slip gaji, pihak pinjaman online bisa mengetahui data diri calon nasabahnya secara lengkap dan juga kondisi keuangannya.
Hal serupa juga berlaku pada foto diri dengan membawa KTP yang berguna untuk membuktikan bahwa data pada dokumen identitas tersebut benar milik pihak yang mengajukan. Karenanya, agar pengajuan pinjaman online tidak ditolak, cermati dulu dengan detail syarat dokumen yang diminta dan pastikan untuk melampirkan seluruhnya secara lengkap.
Mengajukan Pinjaman dengan Limit Terlampau Tinggi
Berdasarkan sejumlah faktor, pihak pinjaman online akan menentukan jumlah maksimal dana kredit yang bisa diajukan oleh nasabahnya. Tentunya, jika dana pinjaman yang diminta oleh nasabah melebihi limit yang telah ditentukan, sudah pasti pengajuan akan berakhir dengan penolakan.
Baca Juga: Sehat dan Selamat Sampai Kampung Halaman, Ingat Tips Mudik dari Pakar Kesehatan Ini Ya!
Perlu dipahami jika pemberian plafon pinjaman online tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan nasabah dan riwayat kreditnya. Tujuannya tidak lain agar keuangan nasabah tak kewalahan melunasi cicilannya hingga berisiko mengalami kredit macet.
Kalau sudah begitu, pihak nasabah akan berisiko terlilit utang dan terkena denda keterlambatan. Pihak pinjaman online pun bisa saja tidak mendapatkan kembali uang yang telah dipinjamkannya. Jadi, penting untuk mengajukan pinjaman sesuai limit atau kebutuhan guna terhindar dari risiko tersebut.
Nama Pemilik Rekening dan Peminjam Tidak Sama
Alasan yang ketiga ini tergolong sering terjadi namun jarang disadari, yaitu, nama peminjam dengan nama pemilik rekening tidak sama. Hal seperti ini umumnya terjadi pada calon peminjam suami istri, maupun rekan peminjam.
Walaupun memiliki hubungan, adanya perbedaan tersebut bisa memicu kecurigaan bagi pihak penyedia pinjaman online terpercaya sehingga berbuntut pengajuan kredit ditolak. Alasannya karena dikhawatirkan adanya pemalsuan data atau penipuan berdasarkan indikasi tersebut. Oleh karena itu, pastikan bahwa nama pada identitas pribadi yang dilampirkan sebagai syarat pengajuan pinjaman online sama dengan nama pemilik rekening penerima dananya.
Berdomisili di Luar Cakupan Layanan Pinjaman
Saat dokumen telah dilengkapi, sesuai limit, dan nama peminjam serta nama rekening penerima selaras tapi pengajuan pinjaman tetap ditolak, penyebabnya bisa jadi karena Anda tinggal di luar jangkauan layanan penyedia layanan. Kebanyakan platform pinjaman online memang hanya menyediakan layanannya di kota-kota tertentu saja.
Jika domisili nasabah berada di luar cakupan layanan tersebut, sudah pasti pengajuan pinjaman akan ditolak. Jadi, cari tahu dulu di wilayah mana saja penyedia pinjaman online yang akan Anda gunakan menawarkan layanannya agar pengajuan tak ditolak.
Nomor Telepon yang Dicantumkan Tidak Bisa Dihubungi
Alasan yang terakhir kenapa pengajuan pinjaman online ditolak adalah pihak penyedia kesulitan menghubungi calon nasabahnya. Baik itu melalui telepon atau e-mail, pihak penyedia pinjaman online pasti akan menghubungi calon nasabahnya guna mengkonfirmasi sejumlah hal.
Jika nomor telepon yang dicantumkan tidak dapat dihubungi, atau dijawab oleh orang yang tidak mengetahui terkait aktivitas pinjaman tersebut, hampir dapat dipastikan jika pengajuan akan ditolak. Karenanya, selalu cantumkan nomor telepon pribadi yang masih aktif saat mengajukan pinjaman online agar bisa dihubungi oleh pihak penyedia layanannya untuk proses verifikasi data pemohon tersebut.
Jangan Lupa Memastikan Kredibilitas dan Legalitas Pinjaman Online
Terlepas dari kelima alasan pengajuan pinjaman ditolak di atas, Anda wajib memastikan legalitas dan kredibilitas penyedia layanan tersebut. Tentu akan percuma, bahkan berisiko memicu masalah keuangan serius saat Anda mengajukan pinjaman online di layanan ilegal. Sebab, bukannya merasa terbantu, keuangan akan berisiko tinggi terlilit utang selangit dan berkepanjangan, sekaligus berbagai ancaman akibat aktivitas penagihan yang dilakukan oleh debt collector.