Jerman Susul Uni Eropa Embargo Rusia, Harga Minyak WTI Melesat

Jum'at, 29 April 2022 | 09:55 WIB
Jerman Susul Uni Eropa Embargo Rusia, Harga Minyak WTI Melesat
Ilustrasi harga minyak dunia meningkat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia menguat pada perdagangan hari Kamis, di tengah meningkatnya kemungkinan Jerman akan bergabung dengan negara-negara anggota Uni Eropa untuk mengembargo minyak Rusia.

Kondisi ini dapat memperketat pasokan di pasar minyak mentah global yang sudah tertekan.

Mengutip CNBC, Jumat (29/4/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional ditutup melambung USD2,27 menjadi USD107,59 per barel.

Sementara patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melonjak USD3,34, atau 3,3 persen menjadi USD105,36 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Lanjutkan Tren Penguatan, Kini Tembus USD 105/Barel

Trader bereaksi terhadap laporan media tentang komentar Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck, Selasa mengatakan ekonomi terbesar UE itu dapat mengatasi embargo atas impor minyak Rusia dan Jerman berharap menemukan cara untuk menggantikan minyak Rusia dengan pasokan lain.

"Keputusan nyata oleh Jerman untuk menghapus penentangannya terhadap sanksi minyak Rusia tampaknya akan berdampak besar dalam larangan UE secara keseluruhan, yang selanjutnya akan mengurangi ketersediaan minyak Rusia di pasar global," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associate di Galena, Illinois.

Jerman sangat bergantung pada impor energi Rusia dan selama ini menentang larangan penuh.
Sebelum perang di Ukraina, minyak Rusia menyumbang sekitar sepertiga pasokan Jerman.

"Akibatnya, minyak dari tempat lain akan menjadi lebih mahal, dan minyak Iron Curtain akan jatuh lebih dalam nilainya dan diskon lebih besar," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York.

Moskow mulai menggunakan ekspor energi sebagai senjata menyusul respons Amerika Serikat dan sekutunya atas invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Rebound 3,2 Persen Setelah Beberapa Hari Anjlok

Rusia memotong pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria, serta mencoba untuk mendorong Uni Eropa guna mengadopsi sistem pembayaran gas baru yang melibatkan pembukaan rekening di Gazprombank di mana pembayaran dalam euro atau dolar akan dikonversi menjadi rubel. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI