Suara.com - Hasil survei dari Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menempatkan Erick Thohir masuk enam besar capres 2024 dengan angka 2,4 persen meningkat dua kali lipat dari hasil survei yang dilakukan awal bulan Februari 2022.
Guru besar Universitas Airlangga Hotman Siahaan ketika dihubungi, Kamis (28/4/2022) menyatakan ini adalah momentum bagus dan kedepannya elektabilitas Erick Thohir (ET) bisa terus meningkat jika ET dapat mempertahankan kinerja positif khususnya yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak.
"Hasil survei ini momentum yang sangat bagus bagi ET. Ini semua tak lepas dari kinerja beliau memimpin BUMN. Elektabilitas akan terus meningkat jika kinerja untuk membela kepentingan orang banyak juga ditingkatkan." ujarnya.
Hotman menambahkan, selain membawa BUMN meraih keuntungan disaat kondisi tengah dilanda pandemi covid-19. ET juga memiliki kepedulian terhadap masyarakat bawah. "Kegiatan populis seperti lowongan kerja, pengadaan minyak goreng, mudik gratis dll membuat ET mulai mendapat tempat ."
Baca Juga: Erick Thohir Minta Perusahaan BUMN Lakukan Bersih-bersih Energi
"ET mendapat elektabilitas yang meningkat karena Profesional beliau, bukan afiliasi partai. Ini juga membuktikan bagaimana konteks pilpres bukan partai. ET unggul di Kualitas dan kapabilitas. Banyak program BUMN yang menyangkut masyarakat kelas bawah." Imbuhnya.
Selain itu lanjut Hotman, faktor jaringan yang sudah bertambah juga menjadi modal untuk meningkatkan elektabilitas. "ET kini sudah menambah jaringan seperti menjadi anggota kehormatan Banser NU. Bahkan saya dengar tokoh Ansor yang sekarang jadi Menteri Agama mendorong beliau jadi Capres."
Saya tekankan juga, lanjut Hotman kalau Kinerja bisa mengalahkan sentimen aliran politik. "Kinerja ET terbukti bisa mengalahkan elektabilitas sejumlah ketua atau tokoh parpol."
"ET juga harus terus bisa menjadi perbincangan banyak orang dalam konteks positif. Saat ini tren nya baik dan membesar. Sudah banyak orang bicarakan baik di medsos maupun dalam sehari-hari. Ini momentum bagus harus dijaga." jelasnya.
"Jangan membuat kebijakan kontroversi yang tidak memihak rakyat bawah. Afiliasi sosial, orang sangat peka dengan kondisi saat ini. Sampai sekarang ET masih identik dengan pengusaha sukses yang bersih. Yang mau mendukung penindakan pelaku korupsi di BUMN." ujar Hotman lagi
"Untuk Kendaraan politik bisa diurus belakangan, kalau elektabilitas naik terus partai pasti melamar. Siapa yang punya peluang menang pasti mendapat dukungan partai, banyak partai tidak membawa kadernya di berbagai pilkada." Pungkasnya.