Suara.com - Usai jadi bulan-bulanan hingga menderita berkepanjangan akibat tak kunjung mencatat untung, akhirnya PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berhasil catat laba Rp14,55 triliun pada kuartal I 2022. Catatan ini jadi kabar baik setelah merugi Rp323,25 miliar pada kuartal I 2021 lalu.
Salah satu faktor kinerja positif ini ditopang oleh pendapatan Bukalapak yang meningkat 85,96% dari Rp423,70 miliar per Maret 2021 menjadi Rp787,92 miliar per Maret 2022.
Segmen bisnis mitra jadi pendorong pendapatan Bukalapak, dari awalnya Rp144,36 miliar pada Q121 menjadi Rp471,83 miliar pada Q122.
Selain itu, segmen marketplace juga tumbuh dari awalnya di angka Rp254,66 miliar menjadi Rp278,56 miliar. Segmen buka pengadaan bertumbuh dari angka Rp24,68 miliar menjadi Rp37,53 miliar.
Untung dari nilai investasi yang belum dan sudah terealisasikan senilai Rp15,49 triliun pada awal tahun 2022 milik Bukalapak juga turut mendorong laba perusahaan. Tahun lalu, pos tersebut hanya tercatat sebesar Rp297,93 juta.
Bukalapak yang menjadi salah satu investor Allo Bank jadi salah satu bisnis strategis BUKA. Bukalapak sebelumnya membeli 2,49 miliar saham Allo Bank dengan harga Rp478 per saham atau senilai Rp1,19 triliun.
Melansir Warta Ekonomi, Mega Corpora meneken perjanjian pengalihan hak atas 2,49 miliar hak dalam rights issue kepada Bukalapak pada 24 Desember 2021 lalu. Setelah rights issue selesai, Bukalapak menggenggam 11,49% saham Allo Bank.
Total aset Bukalapak hingga Maret 2022 mencapai Rp39,92 triliun, meningkat dari Desember 2021 yang sebesar Rp26,62 triliun.
Baca Juga: Bukalapak Ajak Konsumen Tingkatkan Security Awareness