Suara.com - AirNav Indonesia menegaskan kegiatan operasional penerbangan belum terpengaruh peningkatan status gunung anak Krakatau menjadi level III atau Siaga. Penerbangan yang melewati sekitar daerah Gunung Anak Krakatau masih berjalan normal.
Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi mengatakan, AirNav telah melakukan pemantauan yang intensif terhadap pergerakan sebaran abu vulkanik di udara. Hal ini untuk melihat potensi bahayanya terhadap operasional penerbangan di kawasan tersebut.
Dalam pemantauan itu, hingga saat ini tidak ada sebaran abu vulkanik yang terdeteksi, baik melalui citra satelit maupun laporan dari pilot yang terbang pada rute di sekitar Gunung Anak Krakatau
"Tidak ada dampak signifikan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (28/4/2022).
Baca Juga: Bandara Hang Nadim Batam dan RHF Tanjungpinang Layani Penerbangan Luar Negeri Mulai Juni 2022
Rosedi memastikan, sampai saat ini juga tidak ada rute maupun jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.
Dalam hal ini, AirNav Indonesia telah menyiapkan contigency plan dan simulasi pengaturan operasional penerbangan, termasuk dengan skema pengalihan rute untuk mengantisipasi adanya gangguan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional penerbangan sewaktu-waktu.
"AirNav terus meningkatkan awareness terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau, mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan," imbuh Rosedi.