Dalam Upaya Mencari Mitra Baru, LPDB-KUMKM Sasar Koperasi Sektor Riil di Daerah

Kamis, 28 April 2022 | 10:43 WIB
Dalam Upaya Mencari Mitra Baru, LPDB-KUMKM Sasar Koperasi Sektor Riil di Daerah
Amani Lahagu, General Manager Koperasi Konsumen Osseda Faolala. (Dok: LPDB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu strategi yang dijalankan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) untuk mencari mitra baru, salah satunya adalah menyasar koperasi-koperasi sektor riil di daerah, yang penyaluran dananya terbilang masih rendah.

Penyaluran dana bergulir LPDB melalui koperasi merupakan salah satu upaya dalam menjangkau permodalan UMKM di seluruh Indonesia, sehingga seluruh UMKM di seluruh daerah dapat dirangkul.

Strategi ini merupakan upaya menjaring mitra-mitra baru, khususnya pelaku UMKM yang nantinya akan diinkubasi untuk bergabung dalam wadah koperasi, sehingga kedepan seluruh koperasi di Indonesia dapat merasakan manfaat dari pembiayaan LPDB-KUMKM, ungkap Dirut LPDB-KUMKM, Supomo, dalam keterangan tertulisnya (24/4).

"LPDB-KUMKM bermitra dengan koperasi-koperasi di seluruh Indonesia termasuk Koperasi Produsen Osseda Faolala di Kota Gunungsitoli, Kepualauan Nias, Sumatera Utara. Strategi ini merupakan upaya menjaring mitra-mitra baru, khususnya pelaku UMKM yang nantinya akan diinkubasi untuk bergabung dalam wadah koperasi, sehingga kedepan seluruh koperasi di Indonesia dapat merasakan manfaat dari pembiayaan LPDB-KUMKM," ujar Dirut LPDB-KUMKM, Supomo, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (24/4/2022).

Baca Juga: LPDB-KUMKM Ditargetkan Tingkatkan Porsi Pembiayaan ke Sektor Riil 40%

Menurut Supomo, LPDB-KUMKM mengedepankan prinsip pelayanan termasuk pendampingan kepada koperasi, agar mampu mengajukan proposal pembiayaan kepada LPDB-KUMKM. Ia berharap, koperasi-koperasi yang memiliki potensi besar dapat meningkatkan tata kelola kelembagaan dan manajemen bisnisnya, khususnya sebagai wadah pengembangan ekonomi melalui pelaku UMKM.

Salah satu mitra dari LPDB-KUMKM yang berada di wilayah minim penyaluran adalah Koperasi Konsumen Osseda Faolala, yang memiliki usaha pengembangan produk Virgin Coconut Oil (VCO), atau yang lebih dikenal dengan nama Osse-Co, training centre dan usaha simpan pinjam. Koperasi Konsumen Osseda Faolala merupakan koperasi pertama di Pulau Nias yang menjadi mitra LPDB-KUMKM.

Menurut pengakuan Amani Lahagu, General Manager Koperasi Konsumen Osseda Faolala, koperasinya telah merasakan manfaat nyata atas kehadiran LPDB-KUMKM.

"Sejak Juni 2021, kami sudah menjadi mitra LPDB-KUMKM dengan jumlah modal pinjaman sebesar Rp5 miliar, dalam jangka waktu pengembalian selama 60 bulan," ujar Amani.

Menurutnya, modal dari LPDB-KUMKM tersebut, seluruhnya disalurkan untuk mendukung permodalan usaha anggota yang bergerak di bidang UMKM.

Baca Juga: Gencarkan Pendanaan, Hingga 9 Februari 2022 LPDB Salurkan Rp80,3 Miliar pada 8 Mitra Koperasi

"Dengan penambahan modal usaha tersebut, terlihat jelas kemajuannya," ungkap Amani.

Modal usaha tersebut disalurkan kepada 339 anggota, dengan jumlah yang bervariasi, mulai dari Rp6 juta hingga Rp20 juta, tergantung klasifikasi usaha.

Amani menerangkan, terkait penyaluran tersebut, pihaknya menerapkan sistem dengan beberapa persyaratan, diantaranya sudah terdaftar sebagai anggota minimal 1 tahun, memiliki usaha, mempunyai track record yang baik serta memiliki agunan.

"Persyaratan itu sangat penting untuk meminimalisir risiko kemacetan dalam pengembalian modal, terbukti sampai sekarang kami belum menemukan kendala" tandas Amani.

Amani mengatakan, koperasinya akan kembali melakukan pengajuan pembiayaan dana bergulir kepada LPDB-KUMKM.

"Setelah lunas, kami berencana akan membuat pengajuan dengan jumlah yang lebih besar, agar semua anggota dapat merasakan manfaat secara langsung dari LPDB-KUMKM," katanya.

Sementara itu, Kantor pusat Koperasi Konsumen Osseda Faolala memberi kepercayaan kepada kantor cabangnya di wilayah Nias Selatan 1 untuk mengelola dana dengan jumlah Rp911 juta.

"Adapun penempatan dana itu, seluruhnya disalurkan kepada anggota yang bergerak di sektor UMKM sesuai dengan kriteria yang sudah disepakati," ujar Irawati Zebua, Kepala Cabang Koperasi Konsumen Osseda Faolala untuk wilayah Nias Selatan 1.

Ia menambahkan, setelah koperasi yang dikelolanya mendapat pinjaman dana dari LPDB-KUMKM, antusiasme masyarakat untuk bergabung menjadi anggota mengalami peningkatan yang signifikan. Saat ini, kata Irawati, jumlah anggota untuk wilayah Nias Selatan 1 sekitar 1.500 orang, dan kemungkinan besar menurutnya akan terus mengalami peningkatan.

Menurut Irawati, salah satu faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut adalah karena bunga pinjaman anggota yang lebih kecil. Bila sebelumnya 2%, sekarang menjadi 0,9 %. Ia mengakui, bunga kecil itu baru bisa diterapkan setelah bermitra dengan LPDB-KUMKM.

Senada dengan itu, Suci Hati Saoyiago, yang merupakan salah satu anggota binaan Koperasi Konsumen Osseda Faolala, yang memiliki usaha dibidang menjahit mengatakan, sangat terbantu dengan dana pinjaman berbunga kecil yang disalurkan oleh koperasinya.

Suci yang sudah 3 tahun menjadi anggota koperasi, mengaku mendapat tambahan modal pinjaman sebesar Rp20 juta. Kini ia sudah memiliki usaha tambahan, yakni usaha jual sembako setelah mendapat penambahan modal.

"Sebelumnya, penghasilan saya dari menjahit hanya sekitar Rp2,5 juta/bulan, sekarang bisa bertambah menjadi Rp.4-5 juta/bulan dan dengan bunga yang relatif kecil, saya tidak pernah sekalipun terlambat dalam pengembalian modal" tandas Suci.

Tak jauh berbeda dengan Suci, anggota Produsen Osseda Faolala, yang berada di wilayah Nias Selatan 2, Liami Lase mengaku sangat terbantu dengan modal pinjaman berbunga yang lebih murah dari yang sebelumnya yang diberlakukan koperasinya.

Dengan modal pinjaman sebesar Rp10 juta, Liami dapat memberi tambahan modal usaha suaminya untuk menjalankan usaha dibidang kerajinan tangan dari tanah liat. Ia mengaku, membutuhkan modal yang lumayan besar untuk membeli peralatan pendukung yang harganya lumayan mahal. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI