2 Tahun Tak Ada Mudik, Sopir Bus Akui Rela Lebaran di Jalan: Kami Senang Antar Orang Pulang Kampung

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 27 April 2022 | 09:30 WIB
2 Tahun Tak Ada Mudik, Sopir Bus Akui Rela Lebaran di Jalan: Kami Senang Antar Orang Pulang Kampung
Sejumlah calon penumpang bus menunggu jadwal keberangkatan di Terminal Kalideres, Jakarta, Rabu (20/4/2022). [ANTARA FOTO/Fauzan/tom]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen memprediksi, jumlah pemudik yang menggunakan bus tahun ini tidak akan seperti tahun 2019 silam saat wabah COVID-19 belum merebak.

Ia memperkirakan, jumlah pemudik yang menggunakan bus tahun ini diperkirakan paling banyak sekitar 3.500 orang perhari atau 50 persen dari tahun 2019.

Namun demikian, hal ini tetap disambut dengan senang oleh kalangan sopir bus. Salah satunya sopir bus dari Perusahaan Otobus (PO) Tjipto GM, Sutarmin yang mengaku menunggu momen mudik. Hal ini lantaran, dua lebaran terlewat tanpa mudik akibat wabah Virus Corona.

Meski terkadang harus melewatkan momen Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga, namun pada saat itulah pendapatan mereka akan bertambah seiring dengan jumlah pemudik yang meningkat.

Baca Juga: Sopir Bus AKAP Senang Akhirnya Ada Mudik Lagi

“Alhamdulillah senang. Meski kadang tidak bisa berkumpul dengan keluarga, tetapi kalau ada mudik pendapatan agak meningkat sedikit,” ujar Sutarmin, di Terminal Kalideres, Jakarta, Selasa (26/4/2022).

"Jakarta-Madura pulang pergi (PP) alhamdulillah dinikmati saja demi keluarga," sambung dia.

Namun demikian, ia mengatakan, H-7 lebaran belum ada peningkatan penumpang secara signifikan sehingga tidak bisa memprediksi kenaikan pendapatannya. Lagi pula ini merupakan mudik yang pertama setelah dua tahun ditiadakan. Puncak arus mudik di Terminal Kalideres diperkirakan terjadi pada 27-29 April 2022.

Pria yang sudah menjadi sopir selama 25 tahun lebih itu juga mengatakan, ia sudah terbiasa melewatkan Lebaran bersama keluarga karena terkadang masih dalam perjalanan mengantarkan penumpang ke tujuan.

Namun kondisi itu, kata dia, merupakan hal biasa bagi para sopir bus terutama pada hari-hari menjelang Lebaran.

Baca Juga: JYP Entertainment Umumkan Sana TWICE Positif COVID-19, Karantina di Jepang

“Sekarang kemungkinan Lebaran di jalan. Tapi ya tidak apa-apa karena tugas kami memang tidak mengenal waktu,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan sopir rute Jakarta-Lampung Deddy Irawan. Ia mengatakan senang karena Pemerintah akhirnya telah mengizinkan mudik untuk pertama kali setelah dua tahun sebelumnya meniadakan mudik.

Meski pendapatan selama arus mudik meningkat, tetapi sebagai gantinya dia harus rela mengorbankan waktu berkumpul bersama keluarga saat Lebaran.

“Kami senang membantu orang mengantarkan mudik, pulang kampung dan ketemu keluarga mereka. Tapi ya sedihnya pas hari raya terkadang pas kebetulan masih di jalan,” katanya pula.

"Saya sudah menyiapkan fisik untuk arus mudik, karena hari mudik ini kami harus (bekerja) ekstra," ujarnya lagi.

Selama masa mudik, kata Deddy, sopir bus AKAP biasanya melakukan perjalanan pulang-pergi (PP) dari kota keberangkatan menuju tujuan dan sebaliknya, dengan waktu istirahat hanya sekitar empat jam sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI