Uang Beredar Saat Lebaran Diperkirakan Capai Rp250 Triliun, Ekonomi Diprediksi Menguat

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 26 April 2022 | 14:06 WIB
Uang Beredar Saat Lebaran Diperkirakan Capai Rp250 Triliun, Ekonomi Diprediksi Menguat
Ilustrasi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut, total uang yang beredar selama Lebaran 2022/Idul Fitri 1443 H diperkirakan mencapai Rp250 triliun, naik lebih dari 60 persen dibandingkan tahun lalu.

"Terlebih ada pembayaran THR (Tunjangan Hari Raya) penuh bagi pegawai swasta bisa picu pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi," kata Bhima di Jakarta, Selasa (26/4/2022).

Menurut dia, kalangan menengah atas yang lebih imun soal kenaikan harga barang atau inflasi dinilai sudah tidak sabar membelanjakan uangnya saat Lebaran. 

"Selama ini kan uangnya ditahan di bank atau deposito, harapannya sudah mulai dibelanjakan," katanya.

Baca Juga: 3 Tips Beli Baju Lebaran Online Anti Gagal, Jangan Sampai Kecewa

Kelonggaran mudik, ditambah dengan tingginya permintaan di berbagai sektor mulai dari jasa transportasi, pakaian jadi, makanan minuman, perhotelan hingga jasa telekomunikasi akan turut berdampak.

Sektor pariwisata diperkirakan tumbuh jauh lebih tinggi dibanding dua tahun sebelumnya dengan tingkat okupansi hotel di kisaran 70 persen hingga 80 persen.

"Selain itu, tempat rekreasi dan fasilitas pendukung wisata akan terdorong dengan momen mudik," ujarnya.

Bhima mengemukakan indikasi dampak Lebaran sendiri sudah dirasakan dengan adanya pemulihan sektor transportasi yang sudah terlihat sebelum Ramadhan.

Penyaluran kredit modal kerja sektor transportasi pada Januari 2022 tumbuh 9,5 persen yoy lebih tinggi dari Januari tahun sebelumnya yang hanya 5,9 persen yoy.

Baca Juga: Harga Tiket Masuk Kebun Binatang Ragunan 2022, Destinasi Liburan Idul Fitri yang Cocok untuk Keluarga

Hal yang sama terjadi pada kredit investasi tumbuh 12,5 persen di periode yang sama.

Pelaku usaha di sektor jasa transportasi, khususnya darat, juga mulai berekspansi kembali dengan menambah armada, atau menambah rute serta frekuensi baru.

"Ada juga yang kembali merekrut karyawan untuk persiapan arus mudik nanti," katanya.

Bhima menambahkan, pada puncak mudik tahun ini diperkirakan sektor transportasi darat akan menjadi pilihan karena biayanya lebih murah dibanding membawa kendaraan pribadi.

Hal itu sebagai imbas naiknya BBM jenis Pertamax, sehingga pemudik akan memilih transportasi umum.

"Dibanding kuartal ke II 2021, gabungan antara pelonggaran mobilitas dan naiknya THR akan mendorong pemulihan arus kas perusahaan transportasi," pungkas Bhima.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI