Suara.com - Industri penerbangan, termasuk transportasi dan wisata kembali menggeliat usai wabah COVID-19 beberapa saat lalu melumpuhkan bisnis ini. Hal ini juga berdampak pada bisnis pabrikan pesawat asal Perancis, Airbus.
"Berbicara tentang pandemi sekarang kita sudah mencapai masa akhir pandemi, hal ini membuat kami mulai melihat peningkatan dalam pemulihan dan trafik penumpang. Kami akan mulai melihat kebangkitan industri penerbangan di Indonesia," ungkap Airbus President for Asia-Pacific, Anand Stanley, dalam konferensi pers, Rabu (20/4/2022) lalu.
Ia memastikan, pihaknya selalu memiliki komitmen dalam mengembangkan bisnis pesawat di Indonesia. Airbus bahkan menjanjikan perluasan segmen pasar, tidak hanya pesawat tapi juga helikopter hingga pertahanan.
Anand menyebut, Airbus merupakan pendukung utama armada maskapai penerbangan di Indonesia. Saat ini, ia mengatakan, ada lebih dari 150 pesawat buatan Airbus yang digunakan maskapai Indonesia.
Baca Juga: Dengar Target dari Peluncuran Defend ID, Jokowi: Saya Catat Janjinya
Sementara, 210 armada lainnya dijadwalkan akan dikirim di masa depan. Model yang banyak digunakan di Indonesia salah satunya Airbus A320.
"Trafik akan mulai kembali. Maskapai akan membutuhkan pesawat untuk dioperasikan kembali, penumpang akan ingin melakukan perjalanan. Dan kami hadir untuk bekerja dengan pelanggan kami dan membantu mereka dalam proses ini untuk terus memenuhi kebutuhan pasar," ujar dia.
Kabar baik juga datang dari PT Pelita Air Service (PAS) yang resmi meluncurkan penerbangan komersial terjadwal mereka. Hal ini ditandai dengan kedatangan dua pesawat Airbus A320.
Menurut Anand, Pelita Air yang didukung Pertamina memiliki prospek menarik bagi Airbus karena segmen pasar dalam negeri yang cukup ramai.
Ia mengklaim, saat ini Airbus juga sudah memiliki pangsa pasar helikopter dan pertahanan di Indonesia. Sebagai contoh, 150 helikopter dan 60 pesawat angkut militer buatan Airbus sudah beroperasi di Indonesia.
Baca Juga: Kolaborasi Erick Thohir-Prabowo Hasilkan Holding BUMN Pertahanan, Namanya Defend ID
Belum lama ini, Indonesia juga baru saja memesan dua pesawat A400M generasi terbaru, dengan empat pesawat tambahan sebagai opsi. Anand bilang, TNI akan menjadi operator ke-10 pesawat A400M.
"TNI akan menjadi operator ke-10 pesawat ini dan versi yang dipesan Indonesia akan dikirimkan dalam konfigurasi tanker dan transportasi multi-peran, yang akan memungkinkan TNI untuk menggunakan pesawat dalam berbagai misi, termasuk transportasi pasukan, operasi pencarian dan penyelamatan, serta pengisian bahan bakar di udara," pungkasnya.