Gubernur Bank Sentral Inggris 'Salahkan' Indonesia Cs dalam Serangan Militer Rusia

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 22 April 2022 | 08:37 WIB
Gubernur Bank Sentral Inggris 'Salahkan' Indonesia Cs dalam Serangan Militer Rusia
IMF (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak dan wakil Kanada, Chrystia Freeland  memutuskan walk out dari rapat Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington sebagai bentuk protes saat delegasi Rusia berbicara pada Kamis (21/4/2022).

"Sunak menganggap serangan Rusia di Ukraina sebagai serangan terhadap aturan dan norma yang merupakan dasar dari cara hidup ekonomi kita," kata juru bicara dari Inggris.

Gubernur bank sentral Inggris Andrew Bailey, yang juga keluar dari pertemuan G20 di Washington pada Rabu (20/4/2022) untuk alasan yang sama, mengatakan, tidak ada niat untuk menurunkan intensitas perang dari Rusia meski ditekan dengan masalah ekonomi akibat perang.

G20 termasuk negara-negara Barat menuduh Moskow melakukan kejahatan perang di Ukraina. Selain itu, ia juga menyinggung China, India, Indonesia dan Afrika Selatan yang belum bergabung dengan sanksi yang dipimpin Barat terhadap Rusia atas konflik tersebut.

Baca Juga: Erik ten Hag Resmi Jadi Manajer Baru Manchester United, Dikontrak sampai 2025

Para menteri keuangan G20 dan gubernur bank sentral bertemu di sela-sela konferensi semi-tahunan yang diadakan oleh IMF dan Bank Dunia di Washington, dengan topik utama perang Ukraina, ketahanan pangan, dan pemulihan berkelanjutan dari pandemi virus corona.

Setelah Freeland dari Kanada kembali ke pertemuan itu, dia langsung berbicara dengan Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov, yang hadir secara virtual, kata seorang sumber yang mengetahui apa yang terjadi di ruang pertemuan itu.

"Sungguh sesat dan tidak masuk akal mendengar Anda berbicara hari ini ketika perang Anda membuat kami semakin miskin," katanya, dalam sumber yang dikutip dari Antara.

"Perang Anda menyebabkan harga pangan naik dan akan menyebabkan orang kelaparan. Perang Anda menyebabkan harga energi naik. Perang Anda mendorong inflasi, yang merugikan yang paling rentan," ujarnya lagi.

Chrystia Freeland, yang merupakan keturunan Ukraina memohon atas nama negara terkait dan menyebut perempuan adalah "target khusus dari perang ini."

Baca Juga: Sukses Permalukan Chelsea, Arsenal Kini Sasar Manchester United

"Pemerkosaan digunakan secara sistematis sebagai senjata perang oleh Rusia," kata Freeland, menurut sumber tersebut dikutip via Antara.

Menyebut Siluanov dengan nama, dia menyimpulkan dengan mengatakan Ukraina akan memenangkan perang dan "Rusia dan kepemimpinan Rusia akan bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang dilakukan hari ini".

Sebelumnya pada Kamis (21/4/2022), Inggris meningkatkan sanksi perdagangan terhadap Rusia, menargetkan barang-barang mewah termasuk kaviar, perak dan berlian melalui larangan impor dan tarif yang lebih tinggi, berusaha untuk menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI