Suara.com - Usai pemerintah beberapa saat lalu mengumumkan pencairan Bantuan Langsung Tunai atau BLT UMKM 2022. Kini Bantuan BPUM kabarnya segera disalurkan disusul dengan penerima Banpres (Bantuan Presiden).
Sejumlah pertanyaan lantas muncul, apakah penerima BPUM BRI di eform.bri.co.id dan BLT UMKM BNI banpresbpum.id bisa dicairkan bersamaan menggunakan KTP?
Selain itu, belakangan masyarakat juga penasaran bagaimana cara mencairkan BPUM, Kapan Banpres 2022 cair dan apakah BLT UMKM 2022 menggunakan rekening BRI melalui eform.bri.co.id atau banpresbpum.id?
Untuk diketahui, hingga kini belum ada pengumuman resmi dari pemerintah terkait cara cek maupun mencairkan dana BLT UMKM 2022.
Baca Juga: 3 Daftar Setoran Awal BNI, Ini Bedanya Taplus dan Taplus Muda
Dikabarkan sebelumnya, para pengusaha atau pemilik usaha UMKM bisa mendaftarkan usahanya di Dinas Koperasi dan UKM setempat dengan membawa syarat sebagai berikut:
- Membawa Nomor Izin Berusaha (NIB) yang Diperoleh dari OSS
Cara daftar UMKM di OSS adalah sebagai berikut:
1. Login di https://oss.go.id dengan menggunakan akun yang sudah dibuat sebelumnya
2. Klik tombol Perizinan Berusaha, klik perseorangan
Baca Juga: Makin Lengkap, Kini Ada Fitur Travel di BRImo
3. Pilih pendaftaran NIB sesuai dengan usaha anda
4. Lengkapi formulir data profil dan klik tombol simpan dan lanjutkan
5. Pilih tombol tambah usaha, lengkapi formulir data usaha, klik simpan dan lanjutkan
6. Selanjutnya, untuk usaha kecil pada bagian formulir komitmen prasarana usaha dapat mengajukan izin lokasi dan izin lingkungan,
7. Kemudian pengguna dapat melihat rangkuman data yang telah diisikan.
8. Beri tanda centang pada kotak disclaimer dan klik proses NIB.
Anda tidak perlu panik jika tidak terdaftar di eform.bri.co.id maupun banpresbpum.id. Senantiasa cek secara berkala informasi resmi dari Kemenkop UKM untuk melihat perkembangan BPUM BLT UMKM 2022.
Untuk diketahui, pemerintah memberikan Rp600.000 untuk warga yang menerima BLT. Anggaran yang disiapkan untuk Program Ekonomi Nasional (PEN) pada 2022 ini mencapai Rp 455,62 triliun.