Suara.com - Bandar Udara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pada hari ini diresmikan Presiden Joko Widodo. Bandara ini diharapkan bisa meningkatkan konektivitas bagi masyarakat Madura dan sekitar Pulau Madura.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi di Bandar Udara Trunojoyo, Sumenep, Rabu.
"Alhamdulillah Bandar Udara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep, Madura, telah selesai dibangun dan siap dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat di Pulau Madura dan pulau-pulau lainnya di sekitar Madura," kata Presiden Jokowi dalam peresmian Bandara Trunojoyo.
Presiden mengatakan, bandara ini berperan penting dalam meningkatkan konektivitas, memudahkan keterhubungan dengan pulau-pulau kecil di sekitar Madura, serta membuka isolasi pulau-pulau terpencil di sekitar Pulau Madura.
Baca Juga: Tarif Tol Jakarta Surabaya untuk Mudik Lebaran 2022, Mobil Pribadi Hampir Rp 1 Juta!
Melalui Bandara Trunojoyo, kini waktu tempuh dari pulau sekitar Madura ke Surabaya bisa dipangkas menjadi hanya satu jam bahkan kurang dengan menggunakan pesawat.
Sebelumnya, masyarakat hanya bisa bepergian dengan kapal laut dan menempuh perjalanan hingga berhari-hari, kata Presiden.
Dengan meningkatnya konektivitas, Kepala Negara meyakini mobilitas masyarakat akan semakin mudah dan lancar. Seiring dengan itu, titik-titik perekonomian baru juga akan tumbuh.
"Usaha baru juga akan bermunculan dan kesempatan kerja baru juga akan bertambah. Di samping itu, usaha-usaha yang sekarang sudah ada juga semakin berkembang dan semakin maju," kata Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa Bandara Trunojoyo berada di atas lahan seluas 34 hektare.
Baca Juga: Direktur Riset IPS Sebut Presiden Jokowi Perankan Luhut Binsar Sebagai 'Kartu Joker'
Bandara yang telah dibangun sejak tahun 1979 ini selesai dikembangkan menjadi bandara yang memiliki panjang "runway" 1.600 meter dan gedung bandara seluas 3.600 meter.
Bandara Trunojoyo sebelumnya telah melayani sejumlah rute, yakni Sumenep-Madura, Sumenep-Bawean, Sumenep-Pagerungan dan Sumenep-Banyuwangi.
"Bandara ini berpotensi melayani ke Banjarmasin, Jakarta, dan Bali karena banyak pekerja yang ada di Kalimantan, Jakarta dan Bali," kata Menhub Budi Karya.