Ekonom Sebut Hanya 25 Persen Masyarakat Lapis Bawah yang Dapat Bansos Pemerintah

Selasa, 19 April 2022 | 21:06 WIB
Ekonom Sebut Hanya 25 Persen Masyarakat Lapis Bawah yang Dapat Bansos Pemerintah
ilustrasi warga menerima bansos Covid-19. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekonom Core Indonesia, Muhammad Ishak, mengungkapkan bahwa hanya sekitar 25 persen masyarakat lapisan bawah termiskin yang mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah selama pandemi Covid-19.

Sisanya kata dia, sebanyak 75 persen masyarakat kelompok tersebut tidak mendapatkan bansos dari pemerintah.

Hal tersebut dikatakan Ishak dalam acara diskusi Core Quarterly Review 2022: Mengadang Inflasi Menuju Kondisi Pra Pandemi secara virtual, Selasa (19/4/2022).

"Lapisan paling bawah, masyarakat miskin yang menerima bantuan pemerintah tidak sampai 25 persen. Artinya, sisanya yang 75 persen ini tidak dapat bantuan," kata Ishak.

Bansos yang dimaksud, yaitu kartu keluarga sejahtera, bantuan pangan non tunai, dan program keluarga harapan (PKH).

Menurutnya tidak sampainya bansos kepada kelompok masyarakat miskin tersebut disebabkan oleh data yang dimiliki pemerintah tak akurat, alhasil kata dia, ada sejumlah masyarakat yang sebetulnya mampu justru mendapatkan bansos dari pemerintah.

"Ada beberapa kelompok masyarakat menengah atas masih dapat bantuan dari pemerintah. Ini karena sistem pendataan dan penyaluran yang tidak efektif," katanya.

Untuk diketahui anggaran bansos dan insentif bagian dari alokasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN mencapai Rp 451 triliun pada 2022.

Dari total tersebut salah satunya akan disalurkan melalui Kementerian Sosial dengan anggaran dana sekitar Rp 154,76 triliun.

Baca Juga: Miris, Saat Pandemi Tahun 2020-2021 Ada 30 Kasus Korupsi Dana Covid-19, ICW: Paling Banyak Menyunat Dana Bansos

Dari jumlah tersebut, penyaluran dalam beberapa kategori, yakni:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI