Suara.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas membahas ketegangan negaranya dengan Israel di Yerusalem Timur belakangan ini bersama Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Vladimir Putin via telepon.
Dalam perbincangannya dengan Raja Abdullah mengenai perkembangan di Yerusalem Timur, ia menyebut Israel telah bertindak secara brutal terhadap para jemaah, dalam pelanggaran terang-terangan hukum internasional dan hukum serta status sejarah status quo di kota suci tersebut.
Dalam laporan WAFA, ia juga membagikan hal serupa dengan pemimpin Rusia, Vladimir Putin.
Ketegangan antara Israel dan Palestina kian memanas dalam beberapa hari belakangan saat bulan suci Ramadhan bertepatan dengan libur Paskah Yahudi.
Baca Juga: Peran Maudy Ayunda Jadi Jubir G20 Dikritik hingga Tuai Perdebatan Sengit
Bentrokan antara warga Palestina dan aparat kepolisian Israel pecah pada Jumat di kompleks Masjid Al Aqsa, sehingga menyebabkan lebih dari 160 warga Palestina terluka.
Menurut laporan WAFA, kedua pihak sepakat untuk segera mengelar pertemuan dan melanjutkan konsultasi, koordinasi dan kontak dengan sejumlah pihak terkait untuk menghentikan kekerasan di situs suci tersebut.
Lewat percakapan telepon dengan Putin, Abbas membahas hubungan bilateral dan perkembangan terkini di Timur Tengah, menyebutkan bahwa ada kebutuhan untuk menghargai hukum internasional dan aksi untuk menghentikan pendudukan Israel di wilayah-wilayah Palestina.
Abbas juga menyerukan upaya untuk memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina, kata WAFA.
Baca Juga: Gus Udin Ajak Muslim Qunut Nazilah Karena Masjid Al Aqsa Diserang Israel, Bagaimana Caranya?