Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bersama Rumah Siap Kerja (RSK) dan Rumah Sandi Uno Indonesia (RSI) menyambangi Gang Ayub, RT 012 RW 08, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga menyerahkan bantuan program wirausaha praktis 'Juragan Lele dan Lalap'. Bantuan tersebut berupa bibit lele hingga sayuran.
"Di hari ke 14 bulan ramadan ini menyerahkan bantuan program wirausaha praktis Juragan Lele dan Lalap. Ini adalah budidaya ikan dalam ember yang dilengkapi dengan budidaya sayur-sayuran lalapan di atas embernya," kata Sandiaga di kawasan Otista Raya, Gang Ayub, No 5, RT 014/08, Jakarta Timur, ditulis Senin (18/4/2022).
Selain itu, Sandiaga bersama RSK dan RSI memberikan pelatihan terhadap ratusan warga sekitar. Sandiaga berharap, program ini dapat menambah penghasilan warga.
"Harga-harga akan terkerek naik. Untuk menyikapinya warga bisa memiliki penghasilan tambahan dengan budidaya ikan lele dalam ember dan juga nanti setelah dipanen bisa menjadi produk-produk olahan," tuturnya.
Sandiaga juga berharap, program ini menciptakan lapangan usaha dan peluang kerja baru sehingga membangkitkan ekonomi Indonesia.
"Dan juga bagian dari pada tatanan kita dua tahun yang lewat. Kita sudah berjuang sama-sama untuk menyelamatkan kesehatan masyarakat. Sekarang kita berjuang sama-sama, saya ingin mengajak untuk berjuang menyelamatkan perekonomian kita," pungkasnya.
Sementara, Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 08 Bidara Cina, Imran Sanusi menjelaskan, warga menyambut baik program tersebut. Hal itu terbukti dengan banyaknya jumlah warga yang mendaftar program Juragan Lele Lalap.
Adapun bantuan yang diberikan berupa 200 ember dan 10 ribu bibit lele. Dalam satu ember berisikan 50 bibit lele.
Baca Juga: Cerita Menparekraf Sandiaga Uno 'Bercengkrama' dengan Orang Utan di Bukit Lawang Langkat Sumut
"Alhamdulillah seolah-olah pucuk dicinta ulam pun tiba. Apa yang kami cita-citakan, kemudian beliau hadir di wialayah kami. Jumlahnya sekarang ada ratusan orang, sampai hari ini masih ada yang mau daftar sebagai kelompok dari lele ini," tutup Imran.