Harga Minyak Dunia Tembus 111 Dolar AS/Barel Lagi

Jum'at, 15 April 2022 | 09:11 WIB
Harga Minyak Dunia Tembus 111 Dolar AS/Barel Lagi
Ilustrasi harga minyak dunia [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia melambung pada perdagangan Kamis, setelah mencatat penurunan di awal sesi karena investor menutup posisi jual menjelang long weekend dan di tengah berita bahwa Uni Eropa mungkin secara bertahap melarang impor minyak Rusia.

Mengutip CNBC, Jumat (15/4/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak USD2,92 atau 2,68 persen menjadi USD111,70 per barel.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melesat USD2,70 atau 2,59 persen menjadi USD106,95 per barel.

Kedua kontrak mencatat kenaikan mingguan pertama mereka pada April. Selama beberapa pekan, harga menjadi yang paling fluktuatif sejak Juni 2020.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Lagi Meski Banjir Pasokan dari AS

Dilaporakan The New York Times , Uni Eropa bergerak ke arah mengadopsi larangan bertahap minyak Rusia, untuk memberi Jerman dan sejumlah negara lainnya waktu guna mengatur pemasok alternatif.

Larangan bertahap itu akan memaksa pembeli Eropa untuk mencari sumber alternatif. "eberapa di antaranya dalam jangka pendek akan dipenuhi oleh pelepasan Cadangan Minyak Strategis (SPR), tetapi di masa depan, lebih banyak pasokan yang keluar dari tanah akan diperlukan," ujar Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Rabu, Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan bahwa sekitar 3 juta barel per hari minyak Rusia dapat ditinggalkan mulai Mei dan seterusnya karena sanksi atau pembeli secara sukarela menghindari kargo Rusia.

Perusahaan perdagangan global berencana membatasi pembelian minyak mentah dan bahan bakar dari perusahaan migas yang dikendalikan pemerintah Rusia pada Mei,  Reuters  melaporkan.

Kementerian Energi Rusia mengatakan pihaknya membatasi akses ke statistik produksi dan ekspor minyak dan gasnya.

Baca Juga: Shanghai Longgarkan Lockdown, Harga Minyak Dunia Melesat 6 Persen

"Perdagangan akan terus bergejolak karena perang antara Rusia dan Ukraina berlanjut dan ketika banyak negara mempertimbangkan untuk melarang pasokan Rusia, kata analis Price Futures Group, Phil Flynn. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI