Suara.com - Pengamat Sosial-Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menyoroti keputusan Presiden Jokowi yang memberikan begitu banyak jabatan kepada Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Herry, jabatan yang diembankan Jokowi kepada Luhut memang cukup banyak namun hal itu bukan berarti Menko Marves dianggap sebagai sosok yang spesial bagi Jokowi. Melainkan karena perananan Luhut begitu besar dirasakan manfaatnya oleh Jokowi.
"Bukan soal istimewa, Jokowi butuh Luhut untuk menjadi bumper menahan laju tekanan kekuatan militer dalam politik," kata dia.
Ia sendiri tidak menampik pengalaman Luhut sebagai purnawirawan serta statusnya yang pernah memegang jabatan penting juga jadi faktor penentu. Selain itu, Luhut yang dikenal sebagai pebisnis tentu sangat dipertimbangkan.
Baca Juga: Jokowi Pamer Bangun Jalan Tol Sepanjang 1.900 KM Dalam Waktu 7 Tahun
"Jadi mungkin Jokowi melihatnya dari aspek ini. Sudah jelas Jokowi dari sipil dan tak punya basic dari elemen besar bangsa seperti kelompok militer atau kelompok agama," jelasnya dikutip via Warta Ekonomi.
Herry juga mengatakan, aspek itu menjadi salah satu alasan Presiden Jokowi cukup teliti menempatkan Luhut.
Dia juga menduga terpenting posisi Luhut bisa mengawal Jokowi di sisa masa jabatannya
"Disini letak simbiosis antara keduanya," kata Herry.