Meski Harga Bahan Pokok Naik, Gubernur BI Klaim Tak Berimbas ke Inflasi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 13 April 2022 | 10:26 WIB
Meski Harga Bahan Pokok Naik, Gubernur BI Klaim Tak Berimbas ke Inflasi
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers melalui streaming di Jakarta, Selasa (31/3 - 3030). (Dok. Bank Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini kenaikan harga-harga bahan pokok dan harga energi di dalam negeri tidak berimbas pada tingkat inflasi. Menurut dia, Inflasi akan sesuai target BI yaitu di kisaran 2-4% atau 3% plus minus 1%.

Meski begitu, Perry tidak memungkiri adanya kondisi geopolitik Rusia dengan Ukraina turut membuat harga-harga di dalam negeri mengalami kenaikan.

Namun, jelasnya, jika dilihat dari tingkat inflasi pada bulan Maret 2022 masih rendah di bawah target yang sebesar 2,37%.

"Secara keseluruhan asesmen-asesmen kami sejauh ini, kami masih confident inflasi masih bisa terjaga di sasaran yaitu 2 sampai 2 sampai 4% atau 3% + 1%," ujarnya dalam Konferensi pers KSSK di Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Baca Juga: BI Yogyakarta Siapkan Uang Rp4,2 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan Uang Masyarakat Selama Ramadhan hingga Lebaran

Sementara, Perry juga melihat, kenaikan harga bahan-bahan yang diatur pemerintah atau administered price seperti minyak goreng hingga BBM juga tidak akan membuat tekanan pada inflasi, jika pemerinta menangani dengan kebijakan insentif.

"Terkait tekanan mengenai administrated price tentu saja itu tidak menambahkan, sejauh itu diatasi dengan langkah-langkah di dalam fiskal," ucap dia.

Namun demikian, Perry akan terus dampak kenaikan harga-hara terhadap inflasi, terutama pada momen Ramadan dan Idul Fitri yang mana ada peningkatan permintaan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan inflasi pada April atau selama bulan Ramadhan ini akan meningkat. Hal ini dipicu oleh beberapa hal yang berpotensi mendorong tingkat inflasi tinggi.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, hal-hal tersebut misalnya permintaan yang meningkat selama momen Ramadhan, hingga kebijakan pemerintah seperti menaikkan PPN yang bisa menaikkan tingkat inflasi pada April 2022.

Baca Juga: Catat! Ini Lokasi dan Jadwal Penukaran Uang untuk Lebaran 2022 di Aceh

"April ini dugaan saya tinggi (inflasi), karena ada banyak tekanan dari faktor eksternal," ujarnya dalam diskusi online 'Harga Kian Mahal, Recovery Terganggu?, Kamis (7/4/2022).

Margo melanjutkan, permintaan yang tinggi pada bulan suci ini juga mendorong harga bahan pokok. Tercatat, harga pada cabai merah, minyak goreng, dan telur ayam ras di Maret.

Kemudian, bahan bakar rumah tangga dan emas perhiasan juga menjadi beberapa komoditas yang menyumbang inflasi. Selain itu, kebijakan pemerintah dari Pertamax per 1 April 2022, dan penyesuaian PPN menjadi 11% di 1 April 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI