Ade Armando Pernah Dituduh Jadi Buzzer Pemerintah, Ternyata Ini Sumber Kekayaannya

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 12 April 2022 | 12:31 WIB
Ade Armando Pernah Dituduh Jadi Buzzer Pemerintah, Ternyata Ini Sumber Kekayaannya
Ade Armando. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Ade Armando viral setelah dikeroyok dalam demonstrasi mahasiswa 11 April 2022. Bisnis Ade Armando juga kerap jadi pertanyaan karena selama ini dia dituduh punya bisnis buzzer, terutama yang mendukung pemerintah.

Terakhir, sebelum pengeroyokan itu terjadi, Ade Armando didatangi sekelompok orang yang meneriakinya buzzer. Dia juga dituduh munafik, pengkhianat, dan penjilat. 

Padahal, Ade Armando datang ke lokasi demonstrasi untuk mendukung tuntutan mahasiswa. Dia tidak setuju Presiden Joko Widodo menunda Pemilu 2024 dan memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode kendati pada Pemilu 2019 Ade Armando berada di pihak Jokowi. 

Ade Armando diketahui aktif berkicau di media sosial Twitter. Dia juga berlatar belakang pendidikan komunikasi. Namun, belum ada bukti pasti bahwa dirinya berbisnis buzzer atau menjadi bagian dari buzzer. Selama ini pemerintah kerap dituduh menggunakan buzzer untuk menggiring opini publik. 

Baca Juga: Kantor Polisi dan RTH Rusak Berat Akibat Demo Senin Kemarin, Berapa Kerugiannya?

Profil Ade Armando juga tidak berhubungan dengan pebisnis. Dia diketahui meniti karier sebagai akademikus. Salah satu sumber pendapatan berasal dari pekerjaannya sebagai dosen tetap dan peneliti di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia sejak 1990.

Sebelumnya Ade pernah menjadi wartawan di Majalah Prisma pada 1988-1989 dan Redaktur untuk penerbitan di Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES) pada 1991-1993.

Ade juga pernah menjadi redaktur di koran berbasis Islam Republika pada 1993, tetapi kariernya berakhir karena tekanan Orde Baru. 

Kariernya di industri media berlanjut sebagai peneliti dan Manajer Riset Media Tylor Nelson Sofres pada 1998–1999. Dia juga bergabung menjadi Direktur Media Watch & Consumer Center pada 2000–2001.

Ade juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia periode 2004–2007, Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI periode 2001–2003, serta menjadi Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews pada 2001–2002.

Baca Juga: Viral, Pria Terjun Bebas Ke Selokan Saat Demo 11 April, Warganet : Auto Inget Game Mario

Kedekatan Ade Armando dengan dunia komunikasi dan politik bermula dari lingkaran keluarga. Ayahnya adalah diplomat yang diturunkan karena runtuhnya orde baru. Keluarga ini kembali ke Indonesia dalam keadaan pailit setelah tinggal di beberapa negara. 

Ade menghabiskan masa SMP dan SMA di Bogor, Jawa Barat sebelum melanjutkan kuliah Komunikasi di Univeristas Indonesia pada 1988. Gelar Magister diraih Ade di Florida State University pada 1991 dan doktor di UI pada 2006. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI