Pelita Air Datangkan Dua Airbus Dukung Segmen Penerbangan Terjadwal, Garuda Indonesia Apa Kabar?

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 12 April 2022 | 10:25 WIB
Pelita Air Datangkan Dua Airbus Dukung Segmen Penerbangan Terjadwal, Garuda Indonesia Apa Kabar?
Airbus A320 yang dioperasikan Pelita Air (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pelita Air Service (PAS) yang sebelumnya dikabarkan tengah disiapkan sebagai maskapai BUMN 'pengganti Garuda Indonesia' kini semakin mantab mengembangkan bisnisnya.

Terbaru, Pelita memperluas layanannya ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatangkan dua pesawat Airbus A320.

Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PT Pelita Air Service Muhammad S Fauzani mengatakan kedatangan pesawat Airbus A320 merupakan momen bersejarah sekaligus milestone baru bagi perusahaan yang sebelumnya fokus pada layanan penerbangan charter.

"Kedatangan dua pesawat ini juga menunjukkan kesiapan Pelita Air yang tengah mengembangkan layanan penerbangannya ke layanan penerbangan komersial berjadwal," katanya.

Baca Juga: Siap Kembangkan Segmen Penerbangan Komersial Berjadwal, Pelita Air Datangkan 2 Airbus A320

Ia menyebut, saat ini Pelita Air masih dalam proses sertifikasi pesawat Airbus 320 yang terus berjalan dalam rangka membuka penerbangan berjadwal.

Harapannya, pesawat ini bisa beroperasi dalam waktu dekat. Dalam kesempatan ini ia juga berterima kasih atas dukungan kerja sama dan koordinasi yang sangat baik dari pihak regulator, pengelola bandara, pengatur lalu lintas udara, kru yang bertugas, dan berbagai pihak lainnya yang telah membantu kelancaran proses kedatangan pesawat dan sesuai waktu yang ditentukan.

“Pelita Air juga berterima kasih kepada manajemen induk perusahaan, yaitu Pertamina yang telah mendukung upaya ekspansi bisnis Pelita Air ke layanan penerbangan komersial berjadwal," ujarnya.

Secara terpisah, Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman menjelaskan sebagai pemegang saham, Pertamina mendorong Pelita Air Service untuk meningkatkan kinerjanya.

Salah satunya melalui berbagai langkah bisnis dalam rangka mengembangkan transportasi udara melalui layanan regular yang akan mendukung konektivitas antar wilayah Indonesia.

Baca Juga: Bos Pelita Air Albert Burhan jadi Tahanan Kejagung, Jubir Menteri Erick Thohir: Kasus Garuda Itu Hasil Audit Kami

“Pertamina mendukung aksi korporasi Pelita Air Service, agar terus tumbuh dengan kinerja terbaik,” kata Fajriyah dikutip dari Antara.

Babak baru Pelita Air ini, diharapkan bisa memberikan kontribusi besar terhadap industri penerbangan Indonesia dan memberikan warna baru dalam ekosistem penerbangan Indonesia.

Sebagai informasi, kehadiran kedua pesawat tersebut sekaligus memperkenalkan livery baru yang berlangsung di Bandara Soekarno Hatta, pada Senin (11/4).

Livery baru yang terpampang di pesawat yang terbang dari Bandara Montpellier, Prancis (MPL) dan Bandara Internasional Sharjah - Uni Emirat Arab (SHJ) ini bernama "Ribbon" livery.

Dinamakan "Ribbon" livery karena livery tersebut menyerupai pita yang menyelimuti ekor dan sebagian badan pesawat dengan tiga warna yaitu merah, biru dan hijau yang dapat dimaknai sebagai keberagaman dan kebebasan berekspresi.

Tiga warna pada livery tersebut juga merupakan warna identitas Pertamina sebagai perusahaan induk dari Pelita Air.

Sementara Pelita Air terus mengembangkan diri, maskapai BUMN Garuda Indonesia hingga saat ini masih berkutat dengan keuangan perusahaan yang tak kunjung membaik. Kasus korupsi pengadaan pesawat menggerogoti maskapai andalan Indonesia tersebut dari dalam.

Baru-baru ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa 3 orang saksi dalam dugaan korupsi pengadaan pesawat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada 2011-2021, salah satunya mantan Komisaris Independen Garuda Indonesia berinisial CK.

"Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidum) Kejaksaan Agung melakukan pemeriksaan terhadap 3 orang saksi yang terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Korupsi," kata Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangan tertulis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI