Kasus Covid-19 Shanghai Tinggi, Harga Minyak Dunia Anjlok di Bawah USD100/Barel

Selasa, 12 April 2022 | 10:13 WIB
Kasus Covid-19 Shanghai Tinggi, Harga Minyak Dunia Anjlok di Bawah USD100/Barel
Perkembangan harga minyak dunia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia anjlok sekitar 4 persen pada perdagangan Senin, dengan Brent jatuh di bawah USD100 per barel di tengah kekhawatiran pandemi Covid-19 akan memangkas permintaan di China.

Selain itu Badan Energi Internasional (IEA) berencana untuk merilis rekor volume minyak dari stok strategis.

Mengutip CNBC, Selasa (12/4/2022) minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) ditutup pada level terendah sejak 25 Februari, sehari setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot USD4,30, atau 4,2 persen menjadi USD98,48 per bare. Itu adalah penutupan terendah untuk Brent sejak 16 Maret.

Baca Juga: Usai Naik Tinggi, Harga Minyak Dunia Terus Bergerak Melemah

Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah WTI, menyusut USD3,97, atau 4,0 persen menjadi menetap di USD94,29 per barel.

"Konsumsi bahan bakar di China, importir minyak terbesar dunia, terhenti dengan penguncian Covid-19 di Shanghai," kata analis Eurasia Group.

Shanghai, pusat keuangan China, mulai melonggarkan penguncian di beberapa daerah, Senin, meski melaporkan rekor lebih dari 25.000 infeksi Covid-19 baru.

"Bahkan ketika pembatasan di Shanghai dicabut, kebijakan nol-Covid China kemungkinan akan tetap menjadi hambatan permintaan," kata Eurasia Group

Penguncian Shanghai kemungkinan mengurangi konsumsi minyak keseluruhan China hingga 1,3 juta barel per hari (bph).

Baca Juga: Penyesuaian Harga Pertamax Masih di Bawah Nilai Keekonomian, Berpotensi Naik Kembali?

Untuk membantu mengimbangi kekurangan minyak mentah Rusia setelah Moskow terkena sanksi, negara-negara anggota IEA, termasuk Amerika Serikat, akan melepaskan 240 juta barel minyak selama enam bulan ke depan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI