Usai Naik Tinggi, Harga Minyak Dunia Terus Bergerak Melemah

Senin, 11 April 2022 | 07:46 WIB
Usai Naik Tinggi, Harga Minyak Dunia Terus Bergerak Melemah
Perkembangan harga minyak dunia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia melemah lagi di awal perdagangan Asia pada Senin pagi, sehingga menyusul penurunan mingguan kedua berturut-turut.

Hal ini terjadi setelah konsumen dunia mengumumkan rencana untuk melepaskan minyak mentah dari stok strategis dan juga faktor penguncian kota Shanghai akibat penularan Covid-19 yang tinggi.

Mengutip CNBC, Senin (11/4/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 73 sen menjadi USD102,05 per barel.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, turu  75 sen menjadi USD97,51 per barel.

Baca Juga: Penyesuaian Harga Pertamax Masih di Bawah Nilai Keekonomian, Berpotensi Naik Kembali?

Pekan lalu, Brent anjlok 1,5 perse  sementara WTI melorot 1 persen. Selama beberapa minggu, kedua tolok ukur itu berada pada posisi paling fluktuatif sejak Juni 2020.

Pasar mengamati perkembangan di China, di mana pihak berwenang membuat Shanghai, kota berpenduduk 26 juta orang, terkunci di bawah kebijakan "toleransi nol" untuk Covid-19. China adalah importir minyak terbesar dunia.

Sementara itu, sejumlah negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) akan melepaskan 60 juta barel selama enam bulan ke depan, dengan Amerika Serikat mencocokkan jumlah itu sebagai bagian dari pelepasan 180 juta barel yang diumumkan bulan lalu.

Pelepasan itu juga dapat menghalangi produsen, termasuk Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) dan produsen  shale-oil  Amerika, untuk mengakselerasi kenaikan produksi bahkan dengan harga sekitar USD100 per barel.

Namun, kelompok negara eksportir minyak OPEC Plus belum menunjukkan kecenderungan untuk meningkatkan target produksi lebih dari 400.000 barel per hari yang telah ditambahkan setiap bulan sebagai bagian dari pemulihan pengurangan pasokan.

Baca Juga: Rusia Kena Sanksi Larangan Ekspor Energi, Harga Minyak Dunia Bergerak Melemah

Pelepasan cadangan IEA akan berjumlah sekitar 2 juta barel pasokan harian untuk dua bulan ke depan - ditambah 1 juta barel per hari dari Amerika Serikat selama empat bulan setelah itu.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI