Suara.com - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan meski terdapat beberapa tantangan global yang masih terjadi, berbagai leading indicator perekonomian nasional terus menunjukkan tren perbaikan ekonomi yang signifikan dan berada di jalur yang positif.
Salah satu peningkatan indikator ekonomi nasional ditunjukkan dengan Neraca Perdagangan Indonesia yang tetap surplus dalam kurun waktu 22 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Surplus ini disebabkan adanya faktor kenaikan harga komoditas ekspor seperti batubara, CPO, dan nikel. Kenaikan harga komoditas tersebut diproyeksikan menjadi peluang yang baik bagi Neraca Perdagangan Indonesia di tahun 2022.
“Meningkatnya neraca perdagangan ini menjadikan ekonomi nasional semakin pulih sehingga diharapkan mampu menarik minat investor,” kata Airlangga dalam Webinar Indonesia Data and Economic (IDE) Katadata 2022, Kamis (7/4/2022).
Baca Juga: Prospek Antam Semakin Mengkilap dan Menjanjikan, Dampak Investasi Tesla?
Kredibilitas Indonesia bagi investor pada tahun 2021 semakin membaik dan terlihat dari peningkatan realisasi investasi pada Q4 tahun 2021 sebesar 15,2% (yoy) serta terlampauinya target investasi yang direncanakan Badan Koordinasi Penanaman Modal sebesar Rp858,5 triliun dengan capaian sebesar Rp901,02 triliun.
Selain adanya peningkatan indikator ekonomi dan kredibilitas yang baik bagi investor, Indonesia saat ini juga tengah diuntungkan dengan adanya momentum Presidensi G20 Indonesia tahun ini.
Peran Indonesia dalam Presidensi G20 ini diproyeksikan mampu memberi peluang bagi Indonesia dalam memimpin proses pemulihan ekonomi global melalui tiga prioritas utama yaitu kesehatan, digitalisasi ekonomi, dan transisi energi.
Menko Airlangga juga menjelaskan tentang peran Presidensi G20 Indonesia dalam membantu Pemerintah mengembangkan perdagangan global.
Pengembangan dilakukan dengan berbagai dukungan diantaranya yakni promosi industri sawit berkelanjutan melalui strategi hilirisasi. Hilirisasi merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah suatu barang atau komoditas dengan mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
Baca Juga: Bangun Industri Nikel di Halmahera, PP Presisi Klaim 34 Persen Pekerja Dari Warga Lokal
“Dengan adanya hilirisasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing komoditas ekspor di tingkat global dan memperkuat industri manufaktur dalam negeri,” kata Airlangga.