Harga CPO di Indonesia diketahui berkorelasi langsung dengan harga CPO internasional. Sepanjang 2021, harga CPO internasional naik 36,3 persen dibandingkan 2020 dan hingga Januari 2022, sudah mencapai Rp15.000 per kilogram.
Harga minyak di Jakarta, berdasarkan Indeks Bulanan Rumah Tangga (Indeks BuRT) CIPS, naik 32,18 persen menjadi Rp18.505 per liter pada Maret, dari Rp14.000 per liter pada Februari 2022.
Terdapat peningkatan sebesar 39,69 persen dari Rp13.247 per liter dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu.
Peningkatan harga ini, diantaranya disebabkan oleh kekurangan pasokan di tengah meningkatnya permintaan di banyak bagian dunia karena belum pulihnya ekonomi akibat gelombang kedua Covid-19.
Invasi Rusia ke Ukraina semakin menambah ketidakpastian kondisi minyak dan perekonomian dunia secara umum.
Sementara itu, kelangkaan pasokan di dalam negeri disebabkan oleh penurunan produktivitas perkebunan sawit milik BUMN, swasta dan petani kecil di kedua negara produsen utama minyak sawit dunia, yaitu Indonesia dan Malaysia, yang setidaknya menyumbangkan 85 persen dari pasokan global.
“Peningkatan produktivitas melalui perbaikan pengelolaan sumber daya dan adopsi praktik pertanian yang baik dan berkelanjutan menjadi kunci dalam pemenuhan permintaan minyak sawit dunia yang diprediksi akan meningkat sebesar 6,5 persen pada tahun 2022. Permintaan minyak sawit yang diolah menjadi minyak goreng untuk konsumsi rumah tangga juga diperkirakan meningkat,” pungkas Felippa.