Suara.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 38% pada tahun 2021 menjadi Rp16.53 triliun dan EBITDA meningkat 94% menjadi Rp3.69 triliun.
Peningkatan pendapatan tersebut antara lain berasal dari pengembangan real estat yang bertumbuh 36% menjadi Rp4.41 triliun yang ditopang oleh proyek-proyek rumah tapak yang sudah selesai, seperti Waterfront Estates Cikarang dan Cendana Homes Lippo Village, serta serah terima unit apartemen di Holland Village Jakarta, Embarcadero Bintaro, Hillcrest dan Fairview Towers Lippo Village, dan Orange County Cikarang.
Selain itu, kinerja pra penjualan juga terus melampaui target. Angka pra penjualan pada tahun 2021 mencapai Rp4.96 triliun, meningkat 86% YoY (year on year) dan 18% di atas target yang telah direvisi naik sebesar Rp4.2 triliun.
Manajemen LPKR memperkirakan momentum penjualan ini akan tetap kuat di tahun 2022 dengan perkiraan kinerja pra penjualan mencapai Rp5.2 triliun atau tumbuh 5% YoY dari angka selama tahun 2021.
Baca Juga: LPCK Targetkan Pra Penjualan Rp 1,4 Triliun di 2022, LPKR Bakal Terimbas Positif
CEO LPKR John Riady menyatakan, pada tahun 2021, bisnis propertinya terus menguat didukung oleh peningkatan pra penjualan sebesar 86% YoY menjadi Rp4.96 triliun.
"Bisnis rumah sakit kami juga melaporkan hasil terbaik, serta kami juga melihat peningkatan di mal, hotel, dan bisnis kami lainnya pada akhir tahun 2021. Saat ini, kami berada di posisi yang baik untuk mengembangkan hasil 2021 dalam melangkah menuju tahun 2022." kata John ditulis Kamis (7/4/2022).
Pendapatan bisnis kesehatan dan layanan lainnya meningkat 40% selama tahun 2021 menjadi Rp12.09 triliun dari angka Rp8.63 triliun. Di samping itu, penurunan kasus Covid-19 di Kuartal IV/2021 membawa dampak positif bagi mal, hotel, parkir, dan bisnis LPKR lainnya.
LPKR juga membukukan peningkatan EBITDA tahun 2021 sebesar 93.5% menjadi Rp3.69 triliun dari Rp1.91 triliun di tahun 2020.
Baca Juga: Analis Prediksi Pra Penjualan LPKR Meningkat di Tahun Ini