Shanghai Perketat Lockdown Akibat COVID-19 yang Kembali Meluas, Warga Marah

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 06 April 2022 | 10:48 WIB
Shanghai Perketat Lockdown Akibat COVID-19 yang Kembali Meluas, Warga Marah
ILUSTRASI-Seorang anggota staf mengingatkan para pendatang asing untuk mengisi kartu kedatangan di Bandar Udara Internasional Liuting, Qingdao, Provinsi Shandong, China, pada 5 Maret 2020. (ANTARA/HO-Xinhua/mii/TM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas China akhirnya memperpanjang lockdown di Shanghai seiring kenaikan kasus COVD-19 yang sangat parah, yakni mencpai 13.000 lebih kasus saat ini.

Namun, keputusan ini mendapatkan reaksi keras dari publik setempat karena adanya karantina. Saat ini, kebijakan mengatur adanya pembatasan yang kembali diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan.

Masyarakat di wilayah itu marah hingga menyebut pihak berwajib memisahkan orang tua dengan anak-anak mereka serta menempatkan pasien tanpa gejala dan bergejala.

"Saya tidak berpikir ini adalah ide yang baik karena lebih dari 24 bulan memasuki pandemi, kita tahu lebih banyak,” kata Jaya Dantas, profesor kesehatan internasional di Universitas Curtin menanggapi protes keras dari warga via Channel News Asia.

Baca Juga: Usai Pandemi, Menkeu Sri Mulyani Ungkap Ancaman Kenaikan Harga Komoditas

Ribuan warga di Shanghai dilaporkan sudah dikarantina di lokasi karantina pusat meski tanpa gejala. Pembatasan ketat mulai dilakukan kembali pada pekan lalu.

Hal ini usai pihak berwenang membahas apakah wabah COVID-19 kali ini menjadi yang terbesar setelah sebelumnya sempat meledak.

“Saat ini, pencegahan dan pengendalian epidemi Shanghai berada pada tahap yang paling sulit dan paling kritis,” kata Wu Qianyu, salah seorang pejabat lokal, Selasa (5/4/2022).

Saat ini, setdaknya ada 13.086 kasus baru virus corona tanpa gejala di Shanghai. Pihak berwenang wilayah mengatakan, angka ini naik dari 8.581 pada hari sebelumnya.

Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 5 April: Positif 568, Sembuh 571, Meninggal 5

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI