Fitur Edit Tweet Twitter Ternyata Tidak Pernah Dapat Restu dari Pendiri, Jack Dorsey

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 06 April 2022 | 09:41 WIB
Fitur Edit Tweet Twitter Ternyata Tidak Pernah Dapat Restu dari Pendiri, Jack Dorsey
Ilustrasi Twitter. [Claudio Schwarz | @purzlbaum/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Twitter kabarnya segera merilis fitur 'Edit Tweet' dalam waktu dekat. Meski sempat jadi bahan ejekan, Twitter secara resmi mengumumkan bahwa fitur ini memungkinkan pengguna mengedit tweet mereka setelah mempostingnya.

"Idenya adalah Anda akan dapat memperbaiki kesalahan ketik atau kesalahan dalam tweet tanpa mengorbankan balasan, retweet, atau suka yang sudah diperoleh. Twitter berencana untuk mulai menguji fitur tersebut dengan pelanggan Twitter Blue dalam "bulan-bulan mendatang," kata Twitter, Selasa (5/4/2022).

VP produk konsumen Twitter, Jay Sullivan mengatakan, fitur Edit adalah salah satu yang paling banyak diminta para pengguna bertahun-tahun sebelumnya dan perusahaan tentu mengembangkan fitur ini, sejak tahun 2021.

“Tanpa hal-hal seperti batas waktu, kontrol, dan transparansi tentang apa yang telah diedit, Edit dapat disalahgunakan untuk mengubah rekaman percakapan publik,” katanya, dikutip dari The Verge.

Baca Juga: Miliader Jack Dorsey Tergila-gila Bitcoin, Siapkan Perusahaan Blockchain

“Melindungi integritas percakapan publik itu adalah prioritas utama kami ketika kami mendekati pekerjaan ini,” sambung dia.

Sebelumnya, Twitter sempat jadi bahan lawakan warganet karena fitur edit tersebut. Sebelumnya, mantan CEO Twitter, Jack Dorsey memang enggan menambahkan fitur ini.

Selama pembicaraan pada tahun 2018, Dorsey menyatakan keprihatinannya bahwa tombol edit dapat membuat pengguna mengubah arti tweet setelah dibagikan secara luas, dan pada tahun 2020 dia mengatakan Twitter "mungkin tidak akan pernah" menambahkan fitur tersebut.

Namun, pada 2017 silam, Casey Newton mengatakan, banyak platform lain, termasuk Facebook, Medium, dan Instagram, telah memungkinkan pengguna untuk mengedit posting mereka, dan fitur-fiturnya tidak disertai dengan penyalahgunaan yang meluas.

Hingga Twitter terbagi menjadi dua suara. Hal ini tidak terlepas dari fitur edit yang disalahgunakan. Menurut mantan kepala keamanan Meta Alex Stamos, fitur pengeditan Facebook telah disalahgunakan di masa lalu, dalam satu kasus untuk membantu penipuan cryptocurrency.

Baca Juga: Ditinggal Jack Dorsey, Twitter Kehilangan Pemimpin Desain dan Teknik

Twitter mulai berubah haluan usai Parag Agrawal menjadi CEO. Pendapat Jack Dorsey yang menyatakan twitter tidak akan membuat fitur edit lantas berubah sangat cepat.

Beberapa hari kemudian, setelah diketahui bahwa Elon Musk telah membeli 9,2 persen saham di perusahaan tersebut, tweet signifikan pertama CEO Tesla adalah untuk melakukan polling kepada pengikutnya tentang apakah Twitter harus menambahkan tombol edit. 73,4 persen mendukung.

Perusahaan sudah memiliki fitur undo yang memungkinkan Anda mengingat tweet sebelum Anda mengirimnya, meskipun itu hanya tersedia untuk pelanggan Twitter Blue.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI