Suara.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) genap berusia 76 tahun pada 4 April 2022. Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian memimpin jalannya Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke- 76 BSSN, di Kantor BSSN Depok.
Upacara dilakukan secara luring dan daring yang dihadiri oleh para Kepala BSSN/Lembaga Sandi Negara sebelumnya, pejabat struktural BSSN, pegawai, serta taruna Politeknik Siber dan Sandi Negara.
Peringatan HUT ke-76 BSSN ini mengangkat tema “Sinergi Menjaga Ruang Siber Nasional”.
"Cinta tanah air, rela berkorban untuk bangsa dan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 itu tidak bisa dan tidak boleh berubah walaupun segala sesuatu khususnya di bidang teknologi yang kita hadapi saat ini perubahannya cepat. Kita bersatu berdasarkan Pancasila dan UUD RI. Inilah hikmah, inilah semangat yang tidak boleh luntur dari jiwa sanubari kita semua,” kata Hinsa ditulis Rabu (6/4/2022).
Setelah upacara dilakukan pelepasan pejabat purna tugas di BSSN, diantaranya Komjen (Pol) Drs. Sutanto, S.H yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala BSSN.
Sutanto dalam kesan dan pesannya mengatakan bahwa BSSN mempunyai tugas dan fungsi yang strategis serta tantangan saat ini semakin kuat sehingga perlu kerja keras dari seluruh komponen BSSN dalam mewujudkan cita-cita organisasi.
Menilik Garis Waktu Sejarah Singkat Persandian Indonesia terbagi menjadi lima masa.
Perjalanan BSSN dimulai pada 4 April 1946,ini dikenal dengan Masa Perintisan (1946 s.d 1948) dipimpin oleh dr. Roebiono Kertopati. dr. Roebiono Kertopati menyusun Buku Code C, yaitu sebuah buku yang mengkodekan kurang lebih 10.000 kata yang disusun oleh dr.Roebiono seorang diri.
Selanjutnya ada Masa Bertahan dan Penegakan (1948 s.d 1949), Dinas Kode melalui CDO (code officer) memfasilitasi komunikasi bersandi antara pemerintah RI di Yogyakarta, Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, dan Perwakilan RI di New Delhi.
Baca Juga: TNI Bangun Jaringan Keamanan Siber di 43 Satuan Kerja
Masa selanjutnya adalah Masa Pemantapan (1949 s.d 1950), pada masa ini Dinas Kode berubah nama menjadi Djawatan Sandi. Persandian tetap berjalan dengan statusnya yang berubah-ubah.