Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta semua pihak untuk bisa mengembangkan asuransi syariah di dalam negeri. Pasalnya, potensi asuransi syariah di dalam negeri sangat besar, karena pangsa pasar asuransi syariah masih rendah.
Wapres pun menyebut terdapat empat faktor agar asuransi syariah bisa berkembang di Indonesia.
"Pertama, SDM yang ahli di bidang (ekonomi dan keuangan syariah) ini akan memajukan industri ini, antara lain melalui penciptaan produk yang inovatif dan perluasan pangsa pasar baru," ujarnya, Selasa (5/3/2022).
Kemudian kedua, kata Wapres, terus jaga nilai-nilai syariah dalam menjalankan bisnis demi menjaga kepercayaan sekaligus meningkatkan keyakinan publik akan keunggulan produk-produk jasa keuangan syariah dibandingkan konvensional
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Penetrasi Asuransi Syariah di Indonesia Masih Sangat Rendah
Selanjutnya yang ketiga, perusahan asuransi syariah diharapkan dapat dengan seksama memilih investasi yang bersifat produktif.
"Pemanfaatan instrumen investasi yang bersifat produktif membutuhkan kejelian untuk melihat potensi industri-industri syariah lainnya," kata Wapres.
Untuk faktor terakhir, Wapres menekankan pentingnya penguasaan terhadap teknologi digital untuk menjawab kebutuhan para konsumen.
"Pemanfaatan teknologi digital yang telah menjadi keniscayaan agar layanan sektor keuangan dan asuransi dapat lebih cepat, mudah dan murah di masa depan, nasabah asuransi, baik individu maupun bisnis, akan semakin mengharapkan layanan yang personal dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan," pungkas Wapres.
Baca Juga: Selama 2022, Biaya Manfaat Kesehatan Indonesia Diperkirakan Meningkat 14 Persen