Sandiaga Uno: Kolaborasi Baznas, Universitas Al-Azhar, Pelaku UMKM Dorong Kebangkitan Ekonomi Nasional

Minggu, 03 April 2022 | 15:01 WIB
Sandiaga Uno: Kolaborasi Baznas, Universitas Al-Azhar, Pelaku UMKM Dorong Kebangkitan Ekonomi Nasional
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam Kajian Ekonomi Bisnis Series 3, Zakat Sebagai Instrumen Pertumbuhan Ekonomi, Jakarta, Minggu (3/4/2022) siang. (Dok: Kemenparekraf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Noor Achmad menjelaskan, Baznas juga memberikan bantuan berupa bantuan habis pakai kepada mereka fakir miskin, namun ada juga yang berupa bantuan program.

"Ada juga bantuan dengan skema ekonomi, pendidikan, kesehatan. Misalkan bantuan berupa gerobak untuk menggerakkan ekonomi yang dinamis, kelompok peternakan, petani," tambahnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Prof Dr Ir Asep Saefuddin menyatakan, ekosistem pemberdayaan oleh Baznas dan pemerintah ini sangat baik untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.

"Konsep zakat sama dengan basis ekonomi endogen yang mengakar, yang akan menjadi instrumen penggerak untuk percepatan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Ia menyebut, Universitas Al Azhar merupakan kampus untuk menghasilkan lulusan mahasiswa dengan keunggulan sebagai enterpreneur, bukan sebagai pencari kerja.

"Saya minta, minimum 50 persen SDM lulusan kami menjadi enterpreneur untuk menggerakkan ekonomi. Untuk menyiapkan ekosistem itu, kami menyiapkan market place Al Azhar Indonesia. Sejak awal perkuliahan, kami juga memberikan dasar jiwa kepemimpinan Islami dalam usaha yakni bisa menjalankan usaha demi kemaslahatan umat dan masyarakat," jelas Asep.

Sukses Buka Usaha
Local Champion Baznas Usaha ZChicken, Totok Dwi, dalam kesempatan tersebut membagikan pengalamannya saat awal membuka usaha kuliner ayam goreng.

"Sebelumnya, saya bekerja di salah satu restoran. Pada 2019, kami rumahkan, di 2020, kami di-PHK. Bulan 7, saya bertemu dengan Baznas, kita dapat bantuan dari gerobak, kulkas, supplier. Saya mulai berdagang. Saya membuka ayam menu saus spicy, black paper, dan barbeque," terangnya.

Ia kini memiliki 3 karyawan dan mensuplai 30 outlet di Jakarta dengan omset Rp1-1,5 juta per hari. Ia juga sudah melakukan transformasi digital, dimana 50 persen pemesan kebanyakan memesan secara online melalui aplikasi.

Baca Juga: Harus Gunakan Bahan Ramah Lingkungan, UMKM Diminta Berperan Lestarikan Alam

Local Champion Baznas Usaha Kerupuk Kulit, Sarmi juga menceritakan manfaat yang ia peroleh dari bantuan permodalan Baznas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI