Sepanjang 2021, Djasa Ubersakti Catatkan Pendapatan Rp244 Miliar

Sabtu, 02 April 2022 | 03:25 WIB
Sepanjang 2021, Djasa Ubersakti Catatkan Pendapatan Rp244 Miliar
Ilustrasi pendapatan usaha. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Emiten kontraktor swasta PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp244,24 miliar di tahun 2021. Kondisi ini mengalami peningkatan sebesar 401,42 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp48,71 miliar.

Keberhasilan ini disebabkan oleh peningkatan progress pekerjaan yang cukup signifikan dan kontribusi dari entitas anak usaha sehingga menyumbang pendapatan yang cukup besar.

“Sepanjang tahun 2021 Perseroan mampu melewati tantangan kondisi perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19 dengan baik meskipun sektor konstruksi dalam kondisi kontraksi. Perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp3,01 miliar meningkat 1,49 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Direktur Keuangan PTDU Toto Yulianto dalam keterangan persnya, Jumat (1/4/2022).

Toto menjelaskan aset lancar Perseroan pada tahun 2021 meningkat sebesar 73,87 persen menjadi Rp275,95 miliar dari tahun 2020 sebesar Rp158,71 miliar.

Baca Juga: Ini Besaran Pendapatan Dea OnlyFans dari Hasil Jualan Konten Dewasa

Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya kas dan setara kas, tagihan bruto dari pemberi kerja, serta uang muka ke pemasok. Aset tidak lancar mengalami penurunan sebesar 2,95 persen dari Rp72,60 miliar menjadi Rp70,46 miliar di 2021 akibat penurunan properti investasi yang dikonversi/barter dengan pembayaran utang ke pemasok.

"Total aset naik 49,76 persen dari sebelumnya Rp231,31 miliar di tahun 2020 menjadi Rp346,41 miliar di tahun 2021," paparnya.

Sementara itu dari liabilitas jangka pendek mengalami peningkatan sebesar 63,87 persen dari Rp138,92 miliar di tahun 2020 menjadi Rp227,65 miliar. Liabilitas Jangka Panjang meningkat sebesar 823,50 persen dari Rp2,50 miliar menjadi Rp23,12 miliar di tahun 2021.

Secara total, liabilitas Perseroan meningkat 77,31 persen dari Rp141,43 miliar di tahun 2020 menjadi Rp250,77 miliar di tahun 2021. Peningkatan liabilitas ini lebih disebabkan akibat kenaikan utang bank yang dipergunakan Perseroan untuk medukung pendanaan proyek-proyek yang sedang dikerjakan.

"Perseroan mempunyai keyakinan bahwa kinerja tahun 2022 akan lebih baik lagi seiring dengan mulai menurunnya pandemi covid-19 serta mulai pulihnya kondisi perekonomian nasional," pungkasnya.

Baca Juga: Penjualan MS Glow Rp 600 M per Bulan, Warganet Bandingkan dengan Gaji Ronaldo dan Pendapatan Man City

Pada tahun 2022 perseroan menargetkan akan mengikuti tender pekerjaan dengan nilai tender +/- Rp5,5 triliun. Lelang pekerjaan meliputi tender proyek-proyek swasta (pusat perbelanjaan, perkantoran, hunian) dan proyek Pemerintah yang pendanaannya bersumber dari APBN/pinjaman (pasar, rumah sakit, universitas, sekolah, terminal, gedung pemerintah, serta jalan).

Dari tender yang akan diikuti tersebut sepanjang tahun 2022 Perseroan menargetkan peningkatan angka Penjualan dan Pendapatan Usaha yang turut mendapatkan kontribusi pendapatan dari kontrak yang masih berjalan sebesar Rp136 miliar dan sisanya dari pendapatan baru dan penjualan properti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI