Suara.com - Pemerintah terus mengupayakan pemulihan situasi pasar properti nasional imbas pandemi melalui pemberian berbagai stimulus.
Stimulus yang dimaksud seperti perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga September 2022, serta pemberlakuan uang muka pembelian properti DP 0% hingga Desember 2022.
Berbagai insentif dari pemerintah tersebut mendorong pergerakan positif sektor properti di tahun 2022.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady mengatakan, terus melakukan inovasi produk untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Bahkan, meski pandemi minat konsumen membeli rumah terus tinggi.
Baca Juga: Aset BLBI Hasil Sitaan di Lippo Karawaci Bakal Diberikan ke BUMN, Supaya Bisa Dioptimalkan
Hal ini, terlihat dari penjualan cluster LPKR pada 2020 yang justru habis terjual.
"Melihat tingginya minat dan kebutuhan konsumen, saat ini kami sedang mempersiapkan diri untuk peluncuran proyek terbaru pada awal Kuartal II/2022," ujar John dalam keterangan di Jakarta, Jumat (1/4/2022).
Momentum insentif ini juga digunakan kalangan pengembang properti untuk berinovasi dalam meluncurkan produk baru.
Selain itu juga dimanfaatkan untuk berkolaborasi dengan pihak perbankan, dalam pembiayaan pembelian properti agar dapat meningkatkan penyerapan pasar.
Sasaran para pengembang properti kini tak hanya di produk residensial, namun juga produk komersial.
Baca Juga: Aset Sitaan BLBI di Lippo Karawaci Akan Diserahkan Kepada BUMN
Sebab, pandemi justru melahirkan tren baru selain work from home, yaitu mendorong munculnya peluang usaha dan bisnis baru yang semakin berkembang sehingga permintaan pasar terhadap produk komersial mengalami peningkatan.
Keberhasilan LPKR dalam berinovasi terbukti di Kuartal I/2022 dengan meluncurkan 2 proyek residensial Cendana Cove Verdant dan Brava Homes yang ramai diminati konsumen.
Prestasi ini menjadi langkah solid LPKR dalam perjalanannya untuk mencapai target kinerja pra penjualan Rp 5,2 triliun di tahun 2022.