AS Lepas Cadangan, Harga Minyak Dunia Anjlok 7 Persen

Jum'at, 01 April 2022 | 08:20 WIB
AS Lepas Cadangan, Harga Minyak Dunia Anjlok 7 Persen
Ilustrasi harga minyak dunia. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia khususnya West Texas Intermediate (WTI) anjlok 7 persen menjadi tepat di atas USD100 pada perdagangan Kamis, setelah Presiden Joe Biden mengumumkan pelepasan terbesar dari Strategic Petroleum Reserve Amerika dan meminta perusahaan minyak meningkatkan pengeboran guna mendongkrak pasokan.

Mengutip CNBC, Jumat (1/4/2022) minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman Mei, patokan Amerika Serikat, merosot USD7,54 atau 7 persen menjadi USD100,28 per barel, setelah menyentuh level terendah USD99,66.

Sementara, minyak mentah berjangka Brent untuk Mei, yang berakhir pada Kamis, ditutup menyusut USD5,54, atau 4,8 persen menjadi USD107,91 per barel. Kontrak berjangka Juni yang lebih aktif diperdagangkan turun 5,6 persen menjadi USD105,16, setelah jatuh USD7 di awal sesi.

Kedua tolok ukur tersebut membukukan persentase kenaikan kuartalan tertinggi sejak kuartal kedua 2020, dengan Brent melonjak 38 persen dan WTI melambung 34 persen didorong terutama setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, yang disebut Moskow sebagai "operasi khusus."

Baca Juga: Erick Thohir Minta Maaf Harga BBM Naik, Netizen Kritik Pedas: Pas Harga Minyak Dunia Turun, Gak Ikut Turun

"Ini adalah pasar di mana setiap barel diperhitungkan dan (pelepasan SPR) adalah volume minyak yang signifikan untuk ditempatkan di pasar untuk jangka waktu yang lama," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC.

Pelepasan 180 juta barel itu setara dengan sekitar dua hari permintaan global, dan menandai ketiga kalinya Washington memanfaatkan SPR dalam enam bulan terakhir.

Biden mengatakan mulai Mei, Amerika Serikat akan melepaskan 1 juta barel per hari selama enam bulan dari SPR.

Biden, menambahkan bahwa tambahan 30 juta hingga 50 juta barel minyak dapat dilepaskan oleh sekutu dan mitra.

"Kita perlu meningkatkan pasokan. Perusahaan minyak yang duduk di sumur menganggur atau sewa yang tidak digunakan harus mulai memproduksi atau membayar kelambanan mereka" ujar Biden.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melesat 3 Persen Usai Barat Berencana Beri Sanksi Baru ke Rusia

Anggota lain Badan Energi Internasional (IEA) juga dapat melepaskan minyak untuk mengimbangi ekspor Rusia yang hilang setelah negara itu terkena sanksi berat karena invasi ke Ukraina.

Negara-negara anggota IEA akan bertemu hari ini pukul 19.00 WIB, untuk memutuskan potensi pelepasan minyak kolektif, kata juru bicara Menteri Energi Selandia Baru.

"Namun, setiap pelepasan SPR juga bisa menjadi tanda bahwa Washington memperkirakan tidak ada resolusi cepat untuk krisis di Ukraina, yang menekan pasokan minyak," kata Susannah Streeter, analis Hargreaves Lansdown. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI