Banyak Anak Muda Indonesia Tak Sadar Jadi Bagian dari Bonus Demografi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 01 April 2022 | 08:10 WIB
Banyak Anak Muda Indonesia Tak Sadar Jadi Bagian dari Bonus Demografi
Survei Bonus Demografi GueMuda.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Berangkat dari hal tersebut, Ia pun menghimbau agar seluruh pihak menempatkan urgensitas Bonus Demografi lantaran jendela kesempatan pemanfaatan fenomena ini Indonesia akan berakhir pada 2035 - 2037, atau ketika jumlah tanggungan 100 penduduk usia produktif sudah lebih dari 50 orang lagi.

"Saya khawatir jika kita tidak bersama-sama menyiapkan mutu pendidikan yang baik bagi anak muda, Indonesia akan melewatkan peluang Bonus Demografi. Lebih buruk lagi, tantangan ini akan berdampak pada ketergantungan negara kita pada output sektor pendidikan seperti teknologi, ekonomi dan hingga ketersedian pangan sehingga menimbulkan potensi krisis-krisis baru," imbuh Rizky.

Belajar Dari Tetangga

Demi mengoptimalkan potensi Bonus Demografi, Rizky melanjutkan, sudah seyogyanya seluruh pihak termasuk pemangku kebijakan dapat segera duduk bersama untuk bisa menyiapkan sekaligus menentukan cetak biru (blueprint) yang komprehensif dan koheren terhadap pemberdayaan anak muda Indonesia, demi menopang sektor-sektor penting seperti ekonomi.

Apalagi kata dia, capaian Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2021 tercatat telah mencapai Rp16.970,8 triliun, dengan pertumbuhan ekonomi di kisaran 3,69% dan tingkat inflasi yang masih terjaga di angka 1,87%.

Persiapan ini, Rizky bilang, dapat menyontoh Korea Selatan yang mampu menyiapkan anak mudanya dalam menghadapi fase Bonus Demografi. Walau pernah menjadi salah satu negara paling miskin di dunia di era pasca Perang Dunia II, kata Rizky, nyatanya Korea Selatan pada 1950-an mampu mengubah kebijakan pendidikannya dari pendidikan wajib menjadi pendidikan berorientasi produksi.

Hasilnya, tingkat kehadiran usia anak di sekolah melesat jadi 97% pada 1990 dan ekonomi Korea Selatan berada pada urutan 11 di negara anggota G20.

"Kita mesti bersama-sama membangun iklim pendidikan yang bisa membuat anak-anak muda saat ini lebih produktif. Ini sebenarnya cocok karena salah satu temuan survei melalui GueMuda.com hampir 50% total responden ingin membuka usaha atau berbisnis sebagai mata pencaharian utama," tutup Rizky.

Baca Juga: Menkes Budi Ungkap Bonus Demografi Indonesia Bisa Jadi Kutukan, Kenapa?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI