Meski Pandemi, Rumah Mewah Laris Manis Diburu Konsumen

Kamis, 31 Maret 2022 | 20:32 WIB
Meski Pandemi, Rumah Mewah Laris Manis Diburu Konsumen
Ilustrasi Rumah Mewah. (Pexel)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah pandemi Covid-19 permintaan rumah mewah justru meningkat. Saat ini, rumah mewah di daerah penunjang seperti Bogor menjadi incaran konsumen.

Menyikapi tingginya animo dan permintaan, PT Kebun Bambu Jakarta, developer yang bekerja sama dengan developer dari negara Sakura, Jepang, melihat peluang ini dan membangun sebuah rumah mewah di Bogor yang bernama Green Bamboo Terrace.

Direktur PT Kebun Bambu Jakarta, Ivan mengatakan satu hal yang jarang diketahui oleh masyarakat bahwa terdapat perbedaan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) yang cukup besar antara Kotamadya Bogor dan Kabupaten Bogor. Dengan begitu memiliki rumah di Kotamadya Bogor akan menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan.

"Meski Indonesia tengah berada pada kondisi pandemi, penjualan rumah Green Bamboo Terrace periode program Free PPN pada tahun 2021 silam meningkat drastis dan saat ini hanya tersisa 5 unit siap huni saja," ujar Ivan dalam keterangan di Jakarta, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga: Aliran Dana Asing dari Tax Amnesty Disebut Bakal Masuk ke Properti Rumah Mewah

Lebih lanjut, Ivan menambahkan, pihaknya juga melanjutkan amanat pemerintah dengan Kebijakan Fiskal PPN 50 persen di tahun 2022. Selain itu, perusahaan juga memberikan berupa fasilitas seperti AC, Canopy, hingga Waterfilter.

Dalam hal ini, tuturnya, perusahaan juga berencana untuk mulai membangun dan memasarkan Fase 2.

Pembangunan rumah contoh fase 2 berpacu dengan menipisnya sisa unit ready stock yang ada saat ini dan di Fase 2 ini, Green Bamboo Terrace melakukan penyempurnaan desain sesuai permintaan dari konsumen.

"Perusahaan memberi keleluasaan bagi konsumen Green Bamboo Terrace untuk menentukan metode pembelian yang mereka inginkan. Cash Keras, Instalment (Cicilan Developer) dan KPR Konvensional atau Syari’ah," imbuh Ivan.

Baca Juga: Demi Genjot Pariwisata, Indonesia Bakal Ubah Status Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI