Suara.com - Anggota Komisi VII DPR RI dari PKS, Mulyanto, menagih janji Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita terkait harga minyak goreng curah.
Mulyanto mengatakan janji Pemerintah untuk menstabilkan harga migor curah sampai akhir Maret 2022 belum terealisasi.
Buktinya hingga harga migor curah hari ini di berbagai daerah masih tinggi di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Sampai akhir bulan Maret ini kondisi ketersediaan migor di pasaran masih langka dan harganya dilaporkan menembus Rp22 ribu per liter. Padahal harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah sejak dua minggu lalu sebesar Rp14 ribu per liter. Sementara sebelumnya Menperin berjanji di akhir bulan Maret ini persoalan migor curah sudah dapat ditangani,” jelas Mulyanto, Kamis (31/3/2022).
Baca Juga: Daftar Harga Minyak Goreng Terbaru Jelang Ramadhan, Masih Tinggi Bun!
Mulyanto mendesak Menperin untuk tidak berteori, namun memastikan, bahwa produksi migor curah itu benar-benar mengalir lancar dari produsen sampai ke tangan masyarakat.
“Secara hitung-hitungan di atas kertas memang produksi migor curah diperkirakan cukup. Namun coba lihat praktik di lapangan. Apakah distribusi migor ini sudah sesuai dengan yang diharapkan,” tegas politisi PKS ini.
“Menperin harus memeriksa simpul-simpul rantai distribusi untuk memastikan, bahwa produksi migor curah tersebut memang benar-benar mengalir lancar sampai ke tangan masyarakat,” lanjut Mulyanto.
Mulyanto menyebut sekarang mulai terendus adanya modus melakukan re-packing migor curah menjadi migor kemasan. Belum lagi kemungkinan migor curah ini lari ke industri menengah, besar dan industri perhotelan.
“Ini dimungkinkan karena marjin (disparitas) antara migor curah dengan migor kemasan cukup besar. Selisih harga sekitar dua kali lipat,” pungkasnya.