Suara.com - Harga emas melesat hampir 1 persen pada perdagangan Rabu, karena pelemahan dolar AS serta keraguan tentang kemungkinan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.
Mengutip CNBC, Kamis (31/3/2022) harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD1.932,14 per ounce pada pukul 02.26 WIB. Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melonjak 1,1 persen menjadi USD1.939 per ounce.
Dolar AS turun 0,6 persen ke level terendah hampir dua minggu, membuat emas yang dihargakan dengan greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Juga membantu emas, "situasi Rusia, yang tampaknya membaik kemarin, sekarang agak memburuk lagi," kata Edward Meir, analis ED&F Man Capital Markets.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp 983.000 per Gram
Rabu, Kremlin menyambut baik bahwa Kyiv telah mengajukan tuntutannya untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam bentuk tertulis, tetapi mengatakan belum ada tanda-tanda terobosan.
Harga emas merosot sebanyaknya 1,8 persen pada sesi Selasa setelah Rusia berjanji untuk mengurangi operasi militer di sekitar Kyiv dan di Ukraina utara, tetapi logam kuning memangkas sebagian besar kerugian menjadi hanya 0,2 persen lebih rendah untuk hari itu.
Pasar juga mencermati kurva imbal hasil US Treasury bertenor 2-tahun dan 10-tahun, yang secara singkat terbalik pada sesi Selasa, ketika investor obligasi berspekulasi bahwa pengetatan agresif oleh Federal Reserve untuk mengekang lonjakan inflasi dapat merugikan ekonomi AS.
Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan. Hal ini juga dipandang sebagai lindung nilai terhadap kenaikan inflasi.
Sementara itu harga perak di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD24,78 per ounce, sementara platinum menguat 0,6 persen menjadi USD988,27.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Turun ke Level Terendahnya Dalam Sebulan Terakhir
Paladium meroket 4,6 persen menjadi USD2.246,69 per ounce setelah jatuh ke level terendah lebih dari dua bulan di USD2.032,97 pada sesi Selasa.