Suara.com - Kadin Indonesia mencatat, sekitar 2.300 perusahaan atau start-up bertambah di Tanah Air. Sebanyak 12 di antaranya bahkan telah berekspansi menjadi perusahaan unicorn.
Pertumbuhan start-up itu diklaim sebagai cerahnya prospek ekonomi digital Indonesia.
"Ditambah dengan total pengguna internet Indonesia yang mencapai 202 juta orang. Jumlah ini telah berkontribusi dalam nilai ekonomi digital pada 2021 sebesar USD 70 miliar. Bahkan nilai pertumbuhan ekonomi pada 2025 mendatang, diproyeksikan mencapai USD 146 miliar," ujar Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid dalam sebuah Webinar yang ditulis, Rabu (30/3/2022).
Sepanjang 2021, Indonesia mengalami percepatan digitalisasi yang sangat signifikan. Kendati harus menghadapi pandemi covid-19. Kondisi itu, lanjut Arsjad, membuat kebutuhan teknologi meningkat lantaran adanya pembatasan sosial.
Baca Juga: Pengaruh Kuat Wanita di Perusahaan Startup, Bisa Hasilkan Pendapatan Lebih Tinggi
Namun Arsjad menegaskan masih banyak tantangan bagi Indonesia untuk mengoptimalkan potensi digitalisasi. Sebab saat ini masih terjadi kesenjangan transformasi digital antara masyarakat perkotaan dan pedesaan.
Imbas ketidakmerataan infrastruktur komunikasi dan internet. Walaupun pemerintah terus melaksanakan proses pembangunan infrastruktur komunikasi yang nantinya akan melakukan konektivitas terhadap seluruh daerah di Indonesia.
"Segi transformasi bisnis menuju digital, baru terdapat 26 persen dari total usaha mikro kecil menengah yang telah masuk ekosistem digital. Ini suatu PR kita semua," imbuh dia.
Dalam kesempatan yang sama, CEO InterBio, Irawan Mulyadi menambahkan, verifikasi identitas untuk proses Electronic Know Your Customer (e-KYC) dapat menjadi akselerator bagi pertumbuhan ekonomi digital yang dapat diimplementasikan dalam berbagai sektor.
InterBio sebagai perusahaan solusi manajemen identitas dan software teknologi biometrik menyediakan platform untuk teknologi pengenalan wajah, sidik jari dan iris mata dengan sumber data kependudukan maupun database pelanggan dengan cepat, aman dan akurat.
Baca Juga: Jokowi: Indonesia Punya Potensi EBT yang Sangat Besar
"Kita harus bangga dengan produk buatan anak bangsa. Pengalaman dan teknologi InterBio di Indonesia akan kami export ke luar negeri," imbuh Irawan.
Dalam hal ini InterBio juga mendukung program pemerintah dalam melakukan digitalisasi pelayanan pemerintah dari sisi pemanfaatan teknologi biometrik.
Sistem E-KYC berbasiskan biometrik tentunya dapat meningkatkan akuntabilitas pelayanan pemerintah yang berbasis digital, agar sistem itu menjadi lebih akurat, aman dan tepat sasaran.