Penelitian Ungkap DKI Jakarta Tenggelam Tahun 2050, Begini Tanggapan Wagub Riza

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 29 Maret 2022 | 13:30 WIB
Penelitian Ungkap DKI Jakarta Tenggelam Tahun 2050, Begini Tanggapan Wagub Riza
Arus lalu lintas dari Jalan Pejaten Barat Raya menuju kawasan Kemang, Jakarta Selatan lumpuh total, Sabtu (20/2/2021) siang. [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria turut menanggapi prediksi World Economic Forum yang menyebut DKI Jakarta akan tenggelam pada 2050.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan ibu kota negara dipindah ke Kalimantan. Menurut Riza, fenommena penurunan tanah di Jakarta sudah menjadi salah satu fokus pemerintah.

"Berbagai program sudah disusun. Salah satu di antaranya yang dilakukan pak Jokowi memindahkan Ibu Kota juga selain mengurangi kemacetan, pemerataan pendapatan, kemudian banjir termasuk tadi mengurangi turunnya muka air tanah dan sebagainya," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Senin (28/3/2022) malam.

Ia sendiri mengakui, kenaikan air laut yang dibarengi dengan penurunan permukaan tanah saat ini jadi salah satu fokus dari Pemprov DKI Jakarta.

Baca Juga: Ilmuwan Perkirakan Kota yang Akan Tenggelam Akibat Perubahan Iklim, Ada Jakarta

"Itu juga PR kita sejak lama yang menjadi tantangan kita bersama untuk dilakukan perbaikan ya terkait turunnya muka air," ucapnya.

Sebelumnya dikabarkan, Jakarta jadi salah satu kota di dunia yang terancam tenggelam pada 2050. Penyebabnya tidak lain karena kenaikan permukaan air laut yang lebih cepat dampak pemanasa global. Bahkan kecepatan kenaikan permukaan air laut mencatat rekor sejak 2015 lalu.

Hal ini didukung penelitian National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang menyebut, peristiwa ini akan semakin mendorong berbagai peristiwa lingkungan lainnya di masa depan.

Intergovernmental Panel on Climate Change di PBB memperkirakan permukaan air laut mampu naik hingga 63 sentimeter pada 2100 dan bisa mengakibatkan sebagian besar garis pantai naik.

Baca Juga: Sama dengan MotoGP Mandalika 2022, Wagub DKI Jakarta Sebut Formula E Tidak Langsung Untung di Tahun Pertama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI