Mengenal Neo Nazi Nasionalis dan Alasan Rusia Serang Ukraina

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 29 Maret 2022 | 12:52 WIB
Mengenal Neo Nazi Nasionalis dan Alasan Rusia Serang Ukraina
Azov Battalion, grup Neo Nazi yang diserap masuk institusi militer Ukraina, berpose dengan latar bendera NAzi. Salah satu anggotanya juga tampak memberikan gaya hormat Heil hitler. [sofrep.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perhatian dunia pada operasi militer Rusia salah satunya pada profil Neo Nazi Nasionalis Ukraina yang dituduhkan Presiden Vladimir Putin. Kelompok Nazi Ukraina ini menjadi alasan rasisme bagi keturunan Roma. Lalu sebenarnya apa itu apa itu Neo Nazi? Apakah benar Neo Nazi menjadi alasan Rusia serang Mariupol? 

Rusia telah menggelar operasi militer Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu. Pemerintah Rusia menganggap Ukraima sebagai ancaman dan berdalih melindungi warga sipil.

Rusia juga menuding Amerika dan sekutunya mempengaruhi Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Sehingga memicu Rusia membuat keputusan mengoperasi militer Ukraina sebagi peringatan jika tetap mengambil keputusan yang menentang Rusia.

Putin menyatakan bahwa Rusia-Ukraina sebenarnya satu rumpun bangsa. Ia mengerahkan pasukan militer guna memerangi pasukan Neo-Nazi di Ukraina yang mengancam bangsanya. 

Baca Juga: Zelenskyy Minta Perundingan Damai, Kenapa Rusia Terus Tekan Ukraina?

Apa Itu Neo-Nazi dan Bagaimana Sejarahnya? 

Neo-Nazisme atau Neo-Nazi adalah ideologi yang muncul setelah terjadinya Perang Dunia II dengan misi menghidupkan kembali kelompok Nazisme.

Vita Zaverukha, salah satu anggota grup Neo Nazi Ukraina, yakni Aidar Batallion. [Daily Mail]
Vita Zaverukha, salah satu anggota grup Neo Nazi Ukraina, yakni Aidar Batallion. [Daily Mail]

Berdasarkan sejarah, Nazi (Nationalsozialismus) atau Nasional Sosialisme disebut-sebut sebagai ideologi Partai Nazi atau Partai Pekerja Nasionalis Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler. 

Diketahui bahwa, ideologi Nazi telah dianut oleh pemerintahan Jerman pada 1933 hingga 1945. Adolf Hitler memerintah rezim totaliter di Jerman atau Reich Ketiga yang menonjolkan keaslian ras orang-orang Jerman di suatu wilayah dan menyingkirkan kaum yang lain.

Golongan orang yang dibenci Nazi antara lain kelompok homoseksual, orang-orang cacat mental atau fisik, kaum Yahudi, Slavia, Rom, kelompok homoseksual, kelompok Saksi-Saksi Yehuwa, dan para komunis. 

Baca Juga: Heboh! Miliarder Rusia Roman Abramovich dan Juru Runding Ukraina Dikabarkan Diracun, Mata Memerah dan Kulit Mengelupas

Adolf Hilter menjalankan ideologi Nazi di Jerman dengan cara kekerasan. Bahkan Hilter tak ragu untuk melakukan pembantaian sistematis khususnya terhadap kaum Yahudi. Atas kekejamannya itu memicu terjadinya Perang Dunia II. 

Neo-Nazi setelah Perang Dunia II 

Menurut Kathlyn Gay dalam bukunya yang berjudul Neo-Nazis: A Growing Threat (1997), Neo-Nazi merupakan suatu gerakan sosial, politik dan militer yang ingin menghidupkan kembali ideologi Nazi setelah perang dunia berakhir.

Kelompok orang tersebut akan menunjukkan kebencian serta supremasi kulit putih, menyerang kelompok ras tertentu dan etnis minoritas. Hal ini dilakukan guna menciptakan sebuah negara fasis. 

Kelompok penganut ideologi Neo-Nazi menggunakan idealisme yang berbeda-beda. Golongan Neo-Nazi akan memakai simbol atau lambang Jerman Nazi, seperti Sig Rune, swastika, dan warna merah-putih-hitam seperti saat Jerman Nazi pada era Hitler masih berjaya. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI