Masuk Kemarau, Mentan Minta Petani Tidak Khawatir Pengairan, karena Kementan Realisasikan Program Embung

Selasa, 29 Maret 2022 | 10:26 WIB
Masuk Kemarau, Mentan Minta Petani Tidak Khawatir Pengairan, karena Kementan Realisasikan Program Embung
Ilustrasi embung. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masuk musim kemarau, para petani diminta tak khawatir pada ketersediaan air, karena embung akan memasok air. Hal ini juga berlaku bagi UPKK Purwo Suci di Desa Ngraho, Kecamatan Kedung Tuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. 

"Ketika musim kemarau tiba, petani tak perlu khawatir, karena embung akan memasok air sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga," ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri telah merealisasikan program embung untuk UPKK Purwo Suci di Desa Ngraho, melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP). Menurut Mentan, embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian

"Dengan meningkatkanya indeks pertanaman (IP), maka meningkat pula produktivitas pertanian mereka," kata Mentan SYL.

Baca Juga: Kawasan Food Estate Belu NTT Ditanami Jagung, Presiden Jokowi: Ini Terbosan untuk Memajukan Pertanian

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, keberadaan embung menjadi faktor penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitasnya. Mengapa demikian, oleh karena embung memberikan pasokan air stabil kepada lahan sawah, sehingga perkembangan budidaya padi petani berjalan dengan baik.

Ada tiga aspek dari keberadaan embung, yaitu produktivitas, peningkatan IP pertanian dan meningkatnya kesejahteraan petani. Ali menerangkan, embung adalah water management. Embung berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah.

"Embung bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi juga bisa untuk mendukung aktivitas perkebunan, hortikultura, termasuk ternak. Kita harap, embung bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani," harapnya.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menerangkan, embung adalah faktor teknis bagi terungkitnya produktivitas pertanian. Pada akhirnya, kesejahteraan petani juga meningkat. Dikatakannya, jenis bangunan menggunakan konstruksi pasangan batu yang dilengkapi dengan pintu di bagian outlet. Panjang bangunan 23 meter, lebar 10 meter, kedalaman 2,2 meter dengan volume 500 meter kubik.

"Embung mengairi sekitar minimal 25 hektare dan memfasilitasi sumber tampungan air untuk sawah karena sebelum ada embung agak jauh mengambil sumber airnya," kata Rahmanto.

Baca Juga: Sentra Produksi Bawang Merah di Bima Panen Raya, Kebutuhan Ramadan-Idul Fitri 2022 Aman

Pembangunan Embung sesuai dengan Visi Misi Bupati Blora, “Dalane Alus Banyune Lancar Terus” (Jalannya halus airnya mengalir terus). Penyediaan infrastruktur khusus pertanian didorong Pemerintah Kabupaten Blora untuk mendukung produksi padi dan jagung di Kabupaten Blora.

Bupati Blora, Arief Rohman mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertanian karena sudah mengalokasikan banyak kegiatan di Kabupaten Blora.

Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora drh. Gundala Wejasena, MP menyampaikan pembangunan embung sangat membantu petani di Desa Ngraho Kecamatan Kedungtuban. Embung dapat dimanfaatkan untuk mempercepat tanam padi dan mengairi sawah di musim kemarau.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI