Suara.com - Kementerian Keuangan mencatat hingga bulan Februari 2022 penerimaan pajak hampir tembus Rp 200 triliun atau tepatnya Rp 199,4 triliun, angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 36,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Alhasil hingga dua bulan pertama tahun ini, realisasi tersebut sudah mencapai 15,8 persen dari target APBN 2022 yang sebesar Rp 1.265 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun tampak senang dengan capaian tersebut.
"Pertumbuhan penerimaan pajak ini 36,5 persen, tinggi sekali," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (28/3/2022).
Baca Juga: Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Resmi Naik Bulan Depan, Begini Kata Sri Mulyani
Sri Mulyani mengatakan, kinerja penerimaan pajak yang cukup baik ini ditopang pemulihan ekonomi yang sedang baik-baiknya.
“Ini terlihat dari PMI Manufaktur yang masih ekspansif, harga komoditas yang masih tinggi, juga kinerja ekspor dan impor yang masih baik,” paparnya.
Secara rinci, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memaparkan penerimaan pajak penghasilan (PPh) nonmigas tercatat senilai Rp 110,2 triliun atau setara 17,4 persen dari target.
Kemudian, realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai/pajak penjualan barang mewah (PPN/PPnBM) tercatat Rp 74,2 triliun atau setara 13,4 persen dari target. Sementara penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) dan pajak lainnya tercatat Rp 1,5 triliun atau setara 5,1 persen dari target.
Adapun pada PPh migas, penerimaannya senilai Rp 13,5 triliun atau setara 28,6 persen dari target. Hal itu utamanya disebabkan kenaikan harga migas di pasar global.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Mengisi SPT Tahunan Online, Segera Lapor Pajak Sebelum 31 Maret 2022!